Pixabay.com |
Evaluasi atau penilaian sangat dibutuhkan dalam berbagai kegiatan kehidupan manusia sehari-hari, karena disadari atau tidak, sebenarnya evaluasi sudah sering dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk diri sendiri maupun kegiatan social lainnya. Hal ini dapat dilihat mulai dri berpakaian, setelah berpakaian ia berdiri dihadapan kaca apakah penampilannya sudah wajar atau belum. Dalam pendidikan Islam evaluasi merupakan salah satu komponen dari system pendidikan islam yang harus dilakukan secara sistematis dan terencana sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang akan dicapai dalam proses pendidikan Islam dan proses pembelajaran. Untuk itu seorang guru harus benar-benar mempersiapkan dengan benar evaluasi tersebut, Sebelum menyiapkan evaluasi belajar guru terlebih dahulu harus mengetahui apa esensi dari penilaian itu sendiri.
Penyusunan tagihan adalah perencanaan seorang guru dalam memberikan kegiatan atau tugas-tugas belajar berupa pengalaman langsung di kelas atau di luar kelas. Istilah lain pemberian tugas ini dikenal dengan tagihan belajar. Terlebih dalam pembelajaran berbasis kompetensi, maka tagihan belajar menjadi hal yang penting dan menentukan bagi capaian kompetensi belajar peserta didik. Makin seorang guru memperbesar tagihan belajar, makin besar pula kemungkinan kompetensi yang akan dicapai.
SYARAT-SYARAT PENYUSUNAN JENIS TAGIHAN
1. Syarat– Syarat Penyusunan Penilaian
Agar memperoleh hasil yang cermat dan mengukur apa yang seharusnya diukur, alat evaluasi hendaknya memenuhi beberapa kriteria, sebagai berikut:
a. Relevansi
Ujian yang baik harus memiliki sifat relevansi, artinya mengukur hal yang seharusnya diukur. Apabila pengajar hendak mengukur kemampuan murid tingkat rendah dalam bidang matematika misalnya dalam hal penjumlahan, maka soal yang dibuat tidak benar jika dirumuskan dalam bentuk soal cerita yang panjang. Dengan demikian alat ujian dikatakan relevan apabila mengukur apa yang hendak diukur.
b. Efektivitas dan efisiensi
Suatu evaluasi dikatakan efektiv dan efisien apabila alat evaluasi memberikan informasi secara lengkap dari waktu yang disediakan untuk menyelesaikan soal yang disajikan. Suatu contoh, ketika kita ingin menguji 100 orang siswa mengenai sejauh mana penguasaan mereka tentang suatu bacaan, dan ktia membuat ujian tersebut secara lisan. Hal in dilihat tidak efisien dari segi waktu dan tenaga. Suatu alat evaluasi dikatakan cocok apabila alat tersebut kurang bekerja secara efisien dan efetivitas.
c. Keseimbangan
Suatu soal dikatakan seimbang apabila soal yang dibuat mencakup seluruh materi yang dipelajari. Apabila soal tersebut hanya mengambil sebagian dari materi yang dipelajari maka soal tersebut dikatakn tidak seimbang. Jadi, pertanyaan uyang dibuat hendaklah merata.
d. Objektivitas
Suatu alat evaluasi yang objektivitas adalah jika jawaban yang diberikan oleh murid hanya benar atau salah saja tidak mengkombinasikan alat evaluasi lainnya.
e. Tingkat kesulitan
Pertanyaan atau soal ujian hendaknya disesuaikan dengan umur dan taraf berfikir anak. Artinya soal yang dibuat sesuai jangkauan berfikir anak.
f. Dapat dipercaya
Alat evaluasi dikatakan terpercaya apabila soal yang dibuat dan dikerjakan oleh dua kelompok murid pada tingkat yang sama menunjukkan hasil yang sama.
g. Kejujuran
Suatu alat evaluasi dikatakan memilki kejujuran apabila setiap murid berhak mendapat nilai yang terbaik sebagai hasil usahanya. Jadi, setiap murid memperoleh kesempatan menunjukan siapa mreka/dirinya.
h. Waktu
Salah satu syarat alat evaluasi adalah apabila terdapat perbandingan yang serasi antara soal yang dibuat dengan waktu yang tersedia. Misalnya, disajikan soal objekctive sebanyak 100 butir dalam pilihan ganda. Waktu yang disediakan hanya 25 menit atau bahkan kurang dari itu maka soal tersebut dikatakn kurang baik.
2. Jenis-jenis tagihan
Jenis tagihan belajar sangat ditentukan oleh topic materi yang dikemas. Secara umum tagihan belajar ini harus menjawab ranah belajar yang dikembangkan pada kompetensi dan indikator. Misalnya ketika kita ingin meminta tagihan belajar pada ranah kognitif, maka tagihan belajar hatus menyangkut hal-hal yang berkenaan dengan pengetahuan dan pemahaman.
Data dan informasi sebagai dasar penentuan tingkat keberhasilan peserta didik dalam penguasaan kompetensi dasar yang diajarkan memerlukan adanya berbagai jenis tagihan. Jenis tagihan yang dapat dipakai dalam sistem penilaian berbasis kompetensi dasar dapat terkait aspek kognitif atau psikomotor, antara lain sebagai berikut:
a. Kuis
Dilaksanakan dalam waktu yang singkat misalnya 15 menit saja, dan hanya menanyakan hal-hal yang prinsip. Bentuknya berupa isian singkat. Kuis biasanya diberikan sebelum pelajaran baru dimulai yaitu untuk mengethui pelajaran yang lalu secara singkat. Kuis dapat pula diberikan setelah pelajaran diberikan, yaitu untuk mengethui pemahaman peserta didik terhadap pelajaran yang baru diberikan itu. Bila ada bagian yang belum dikuasai sebaiknya guru menjelaskan kembali dengan metode yang lain.
b. Pertanyaan lisan di kelas
Materi yang ditanyakan berupa pemahaman terhadap konsep, prinsip atau teori. Teknik bertanya yang baik adalah mengajukan pertanyaan ke kelas, memberi waktu sebentar untuk berpikir, memilih peserta didik secara acak untuk menjawab. Jawaban ini benar atau salah selalu diberikan kepada peserta didik lain atau meminta pendapat untuk jawaban peserta didik yang pertama. Kemudian guru menyimpulkan jawaban peserta didik yang benar. Pertanyaan lisan ini dapat diajukan pada awal atau akhir pelajaran
c. Ulangan harian
Ulangan harian sebaiknya dilakukan secara periodik, misalnya satu atau dua kompetensi dasar selesai diajarkan. Bentuk soal yang digunakan sebaiknya bentuk uraian objektif atau uraian nonobjektif. Tingkat berpikir yang terlibat sebaiknya pemahaman, analisis, dan aplikasi.
d. Tugas individu
Tugas invidu dapat diberikan setiap minggu dengan bentuk tugas atau soal uraian objektif atau non objektif. Tingkat berpikir yang terlibat sebaiknya aplikasi, analisis, bila mungkin sampai sintesis dan evaluasi. Tugas individu untuk mata pelajaran tertentu dapat terkait dengan ranah psikomotor, seperti mengadakan observasi lapangan dalam Geografi atau latihan tari/musik pada pelajaran Pendidikan Kesenian.
e. Tugas kelompok
Tugas kelompok digunakan adalah uraian dengan tingkat berpikir tinggi yaitu aplikasi sampai evaluasi. Bila mungkin peserta didik diminta menggunakan data sungguhan atau melakukan pengamatan terhadap suatu gejala, atau merencanakan suatu proyek Proyek pada umumnya menggunakan data sungguhan dari lapangan. Tugas kelompok dapat terkait dengan ranah psikomotor.
f. Ulangan blok
Bentuk soal yang dipakai dalam ulangan blok, bagian dari semester dapat berupa PG, uraian, atau campuran PG dan uraian. Materi yang diujikan harus berdasarkan kisi-kisi soal. Tingkat berpikir yang terlibat dari ranah pemahaman sampai dengan evaluasi.
g. Laporan kerja praktek atau laporan praktikum
Bentuk ini dipakai untuk mata pelajaran yang ada kegiatan praktikumnya, seperti: Fisika, Kimia, Biologi. Peserta didik bisa diminta untuk mengamati suatu gejala dan melaporkannya.
h. Responsi atau ujian praktek
Bentuk ini dipakai untuk mata pelajaran yang ada kegiatan praktikumnya seperti Fisika, Kimia, Biologi, yaitu untuk mengetahui penguasaan akhir baik ranah kognitif maupun psikomotor. Ujian responsi dapat dilakukan di awal praktek atau setelah melakukan praktek. Ujian yang dilakukan sebelum praktek bertujuan untuk mengetahui kesiapan peserta didik melakukan praktek di laboratorium. Sedangkan bila dilakukan setalah praktek bertujuan untuk mengetahui kompetensi dasar praktek yang dicapai peserta didik dan yang belum
INSTRUMENT PENILAIAN DAN CONTOH INSTRUMENT PENILAIAN
Instrumen penilaian menjadi bagian penting dari suatu sistem pendidikan. Dimana penilaian berfungsi sebagai sistem evaluasi individu, dan sebagai cara untuk membandingkan kinerja lintas spektrum dan seluruh populasi. Oleh karena itulah tujuan penilaian adalah untuk mengumpulkan informasi yang relevan tentang kinerja atau kemajuan siswa, atau untuk menentukan minat siswa terkait proses pembelajaran.
Setelah menerima informasi tersebut, guru dapat merefleksikan tingkat pencapaian setiap siswa, serta kecenderungan khusus kelompok, untuk menyesuaikan rencana pengajaran mereka. Agar tujuan penilaian dapat tercapai, maka dibutuhkan instrumen yang tepat sesuai dengan poin yang akan dinilai. Instrumen yang digunakan untuk keperluan penilaian inilah yang dapat disebut sebagai instrumen penilaian,
Instrumen penilaian adalah serangkaian alat ukur dalam arti penelitian yang kerapkali dipergunakan dalam proses pengumpulan data sehingga hal ini berperan penting sebagai landasan analisis dan interpretasi untuk pengambilan keputusan.
Adapun definisi instrumen penilaian menurut para ahli, antara lain;
Suharsimi Arikunto (2010), Pengertian instrumen penilaian adalah alat bantu yang senantisa dipergunakan oleh si peneliti dalam mengatur dan mengakomodir kegiatannya untuk proses pengumpulkan data secara sistematis dalam pemberian evalusi
Berikut adalah contoh darti instrumen :
Contoh 1 :
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Mojoagung
Kelas/Semester : VII / 1
Tahun Pelajaran : 2019/2020
No
KD
INDIKATOR
SOAL
KUNCI 1
3.7 Memahami ketentuan bersuci dari hadas besar berdasarkan ketentuan syari’at Islam
3.7.1Menjelaskan pengertian thaharah, meliputi hadas, najis dan macamnya
Apa yang dimaksud dengan kata “Taharah”?
Apa itu Hadas?
Apa itu najis
Hadas itu macamnya apa saja?
Najis itu dibedakan berapa macam?
Taharah artinya bersuci dari najis dan hadas.
Hadas adalah keadaan tidak suci pada diri seorang muslim yang menyebabkan ia tidak boleh salat , tawaf, dan lain sebagainya.
Najis adalah kotoran yang menjadi sebab terhalangnya seseorang untuk beribadah kepada Allah Swt
Hadas besar dan hadas kecil
Ada tiga macam najis, yaitu najis mukhaffafah, najis Mutawassitah, dan najis mugaladah
3.7.2Menjelaskan tata cara bersuci dari hadas dan najis
Bagaimana tata cara bersuci najis?
Bagaimana tatacara bersuci dari hadas?
Jika najis ringan dihilangkan dengan cara menyucikannya sangat mudah, cukup dengan memercikkan atau mengusapkan air yang suci pada permukaan yang terkena najis.
Najis mutawasittah cukup dengan mengalirkan air pada benda yang terkena najis.
Najis mugala«ah adalah najis yang berat. Najis ini bersumber dari anjing dan babi. cara menyucikkannya melalui beberapa tahap, yaitu dengan membasuh sebanyak tujuh kali. Satu kali diantaranya menggunakan air yang dicampur dengan tanah.
Jika hadas kecil dihilangkan dengan berwudhu, jika hadas besar dengan mandi wajib
3.7.3Menjelaskan hikmah thaharah
Apa hikmah dari Taharah
Hikmahnya:
- Terhindar dari segala macam penyakit
-Dapat dijadikan sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Lampiran 4. Instrumen penilaian keterampilan
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Mojoagung
Kelas/Semester : VII / 1
Tahun Pelajaran : 2019/2020
KD : 4.7 Menyajikan cara bersuci dari hadas besar
No
Nama Siswa
Aspek Yang dinilai
Jumlah Skor
Nilai
1
2
3
4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Keterangan :
Aspek dan Rubrik Penilaian
1. Niat tayammum/Wudhu : Skor 20
2. Gerakan : Skor 30
3. Do’a sesudah tayammum/wudhu : Skor 30
4. Tertib : Skor 20
Lampiran 5. Format kegiatan pembelajaran dan hasil peniliaian Remidial
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Mojoagung
Kelas/Semester : VII / 1
Tahun Pelajaran : 2019/2020
No
KD
INDIKATOR
SOAL
KUNCI
1
3.7 Memahami ketentuan bersuci dari hadas besar berdasarkan ketentuan syari’at Islam
3.7.1Menjelaskan pengertian thaharah, meliputi hadas, najis dan macamnya
Apa yang dimaksud dengan kata “Taharah”?
Apa itu Hadas?
Apa itu najis
Hadas itu macamnya apa saja?
Najis itu dibedakan berapa macam?
Taharah artinya bersuci dari najis dan hadas.
Hadas adalah keadaan tidak suci pada diri seorang muslim yang menyebabkan ia tidak boleh salat , tawaf, dan lain sebagainya.
Najis adalah kotoran yang menjadi sebab terhalangnya seseorang untuk beribadah kepada Allah Swt
Hadas besar dan hadas kecil
Ada tiga macam najis, yaitu najis mukhaffafah, najis Mutawassitah, dan najis mugaladah
3.7.2Menjelaskan tata cara bersuci dari hadas dan najis
Bagaimana tata cara bersuci najis?
Bagaimana tatacara bersuci dari hadas?
Jika najis ringan dihilangkan dengan cara Cara menyucikannya sangat mudah, cukup dengan memercikkan atau mengusapkan air yang suci pada permukaan yang terkena najis.
- Najis mutawasittah cukup dengan mengalirkan air pada benda yang terkena najis.
- Najis mugala«ah adalah najis yang berat. Najis ini bersumber dari anjing dan babi. cara menyucikkannya melalui beberapa tahap, yaitu dengan membasuh sebanyak tujuh kali. Satu kali diantaranya menggunakan air yang dicampur dengan tanah.
Jika hadas kecil dihilangkan dengan berwudhu, jika hadas besar dengan mandi wajib
3.7.3Menjelaskan hikmah thaharah
Apa hikmah dari Taharah
Hikmahnya:
- Terhindar dari segala macam penyakit .
- bersinar wajahnya kelak saat dibangkitkan dari kubur.
- Dapat dijadikan sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt.
- kebersihan akan membuat kita menjalani hidup dengan lebih nyaman.
Lampiran 6. Format Kegiatan Pengayaan
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Mojoagung
Kelas/Semester : VII / 1
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Bentuk Kegiatan : Penugasan Kelompok
No
KD
INDIKATOR
SOAL
Keterangan
1
3.7 Memahami ketentuan bersuci dari hadas besar berdasarkan ketentuan syari’at Islam
Menjelaskan pengertian thaharah, meliputi hadas, najis dan macamnya
1. Buatlah skema taharah lengkap dengan contohnya
Menjelaskan tata cara bersuci dari hadas dan najis
2.Tuliskan ayat al quran tentang bersuci
No
KD
INDIKATOR
SOAL
KUNCI
1
3.7 Memahami ketentuan bersuci dari hadas besar berdasarkan ketentuan syari’at Islam
3.7.1Menjelaskan pengertian thaharah, meliputi hadas, najis dan macamnya
Apa yang dimaksud dengan kata “Taharah”?
Apa itu Hadas?
Apa itu najis
Hadas itu macamnya apa saja?
Najis itu dibedakan berapa macam?
Taharah artinya bersuci dari najis dan hadas.
Hadas adalah keadaan tidak suci pada diri seorang muslim yang menyebabkan ia tidak boleh salat , tawaf, dan lain sebagainya.
Najis adalah kotoran yang menjadi sebab terhalangnya seseorang untuk beribadah kepada Allah Swt
Hadas besar dan hadas kecil
Ada tiga macam najis, yaitu najis mukhaffafah, najis Mutawassitah, dan najis mugaladah
3.7.2Menjelaskan tata cara bersuci dari hadas dan najis
Bagaimana tata cara bersuci najis?
Bagaimana tatacara bersuci dari hadas?
Jika najis ringan dihilangkan dengan cara Cara menyucikannya sangat mudah, cukup dengan memercikkan atau mengusapkan air yang suci pada permukaan yang terkena najis.
- Najis mutawasittah cukup dengan mengalirkan air pada benda yang terkena najis.
- Najis mugala«ah adalah najis yang berat. Najis ini bersumber dari anjing dan babi. cara menyucikkannya melalui beberapa tahap, yaitu dengan membasuh sebanyak tujuh kali. Satu kali diantaranya menggunakan air yang dicampur dengan tanah.
Jika hadas kecil dihilangkan dengan berwudhu, jika hadas besar dengan mandi wajib
3.7.3Menjelaskan hikmah thaharah
Apa hikmah dari Taharah
Hikmahnya:
- Terhindar dari segala macam penyakit .
- bersinar wajahnya kelak saat dibangkitkan dari kubur.
- Dapat dijadikan sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt.
- kebersihan akan membuat kita menjalani hidup dengan lebih nyaman.
Contoh 2 :
Lampiran: Instrumen Penilaian Diri (Aspek Sikap Spiritual)
Petunjuk:
Berilah tanda cek (√) pada kolom Ya atau Tidak sesuai sikap spiritual yang ada pada dirimu.
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti :
Nama : ……………..
Kelas : ……………
Sikap yang dinilai : Spiritual
No
Pernyataan
Ya
Tidak
Saya selalu mengutamakan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi
Saya selalu memberikan contoh suri taulaan kepada teman-teman saya
Saya selalu memutuskan perkara dengan adil
Saya tidak menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan
Saya selalu menyelesaikan masalah tidak dengan cara kekerasan
Hasil penilaian diri perlu ditindak lanjuti oleh guru dengan melakukan fasilitasi terhadap siswa yang belum menunjukkan sikap yang diharapkan
Lampiran (Penilaian Pengetahuan)
Pilihan ganda
No
Instrument
Kunci jawaban
Skor
Muhammad berasal dari akar kata ‘HMD’ yang dalam bahasa berarti…
Dia yang terpuji
Yang dapat dipercaya
Amanah
Yang membenarkan
A
3
Paman Rosulullah bernama…
Abu Thalib
Abdullah
Abdul Muthalib
Abu ubaidah
A
3
Pada usia 40 tahun Nabi Muhammad menerima wahyu pertama berupa…
Al- Mudatsir 1-5
Al fatihah 1-7
Al Hijr 1-7
Al alaq 1-5
D
3
Nabi melakukan dakwah secara terang-terangan setelah turun wahyu…
Q.S. al ikhlas 1-4
Q.S. al Hijr 94-95
Q.S. al Anbiya’ 107
Q.S. Ali Imran 20-25
B
3
Paman Nabi yang menentang dakwahnya adalah…
Abu Thalib
Abu Muthalib
Abu Lahab
Abu al qasim
C
3
Nabi Muhammad saw. Diutus sebagai rasul kepada…
Kaum nasrani
Bani israil
Seluruh umat manusia
Orang arab
C
3
Yang termasuk assabiqunal awwalun adalah…
Umar bin Khattab
Abu Jahal
Mutsailamah al kahzab
Ali bin Abi Thalib3
D
3
لِلْعَالَمِيْنَ وَمَا اَرْسَلْنَاكَ الارَحْمَةً
ayat tersebut menyatakan bahwa…
Nabi Muhammad diutus sebagai rasul terakhir
Nabi Muhammad sebagai rahmatan lil aalamiin
Nabi Muhammad membawa wahyu berupa alquran
Nabi Muhammad adalah manusia terpilih
B
3
Orang yang eksodus (pindah)dari makkah ke Madinah disebut…
Kaum madinah
Kaum anshar
Kaum muhajirin
Kaum makkah
C
3
Setelah nabi Muhammad saw. Berdakwah kepada kaum kafir Qurasy, sikap mereka…
Biasa-biasa saja
Ada yang menerima ada yang menolak
Menerima semua ajakan nabi
Menolak semua ajakan nabi
D
3
Jumlah
30
Uraian
No
Indikator soal
Instrument
jawaban
Skor
Menyajikan wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad
Tulislah Q.S. al Alaq ayat 1-5 dengan baik dan benar!
20
Menyajikan peristiwa turunnya ayat
Apa isi kandungan Q.S. al Hijr ayat 94-95?
Q.S al Hijr menerangkan tentang perintah dakwah secara terang-terangan. Sehingga setelah turun wahyu tersebut rasulullah mulai berdakwah secara terang-terangan dengan mengumpulkan seluruh sanak keluarganya di kaki gunung safa untuk beriman kepada Allah.
10
Menyebutkan strategi dakwah Nabi Muhammad di Makkah
Sebutkan 2 macam periode dakwah nabi Muhammad di makkah! Jelaskan!
Dakwah secara sirri selama 3 tahun
Pada tahun 613 M dimulailah dakwah secara terang-terangan setelah turun Q.S. al Hijr: 94-95
15
Menyebutkan para sahabat yang termasuk assabiqunal awwalun
Sebutkan orang yang termasuk assabiqunal awwalun minimal 3!
Khadijah
Ali bin Abi Thalib
Zaid bin Haritsah
Bilal bin Rabbah
Abu Bakar
Utsman bin Affan
Zubair bin Awwam
Abdul Rahman bin Auf
Ubaidah bin Harits
Amr bin Nufail
10
Mengimplementasikan peristiwa dakwah nabi dalam kehidupan
Apa ibrah yang bisa kamu ambil setelah mengetahui mengenai peristiwa yang dialami Nabi Muhammad saw saat berdakwah di makkah? Minimal 3
15
Jumlah
70
Lampiran (penilaian aspek keterampilan
Teknik penilaian : penugasan
Bentuk instrument : rubrik penilaian
No
Aspek yang dinilai
Skor
Ketepatan waktu pengumpulan tugas
1
2
3
4
Penggunaan bahasa
Kecocokan pemberian tugas dengan jawaban
tertib Pedoman Penskoran:
Kriteria penilaian dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Jika peserta didik dapat menunjukkan aspek yang dikehendaki dengan benar dan sempurna,
skor 4.
b. Jika peserta dapat menunjukkan aspek yang dikehendaki dengan benar tapi kurang
sempurna, skor 3.
c. Jika peserta didik dapat menunjukkan aspek yang dikehendaki masih ada kesalahan 1-3,
skor 2.
d. Jika peserta didik tidak dapat dapat menunjukkan aspek yang dikehendaki, skor 1.
SUMBER
[5] Sudijono, Anas, Strategi Penilaian Hasil Belajar Afektif pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Journal Yogyakarta, 2003)., hlm. 86
[6] Azwar, Syaifuddin, Tes Prestasi, Fungsi dan pengembangan Pengukuran prestasi belajar, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2005)., hlm. 45
[7] Departemen Agama RI, Penilaian Berbasis kelas, (Jakarta, Direktorat Madrasah dan Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, 2003)., hlm. 33
[8] Raka Joni, T., Penilaian Pencapaian Siswa-Mahasiswa, (Penataran Lokakarya Tahap II, Proyek Pengembangan Pendidikan Guru, Dep. P&K, Jakarta 1980)., hlm. 77
[9] http://awanachaizan.blogspot.com/2011/12/desain-tugas-dan-tagihan-belajar.html. Jam. 8.55 WIB
[10] Masnur Muslich. Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. (Bandung: Refika Aditama, 2011)., hlm. 56
0 comments:
Post a Comment