Setiap titik awal pengetahuan, temukan jawaban dan tambah wawasan.

Showing posts with label AQIDAH DAN AKHLAK. Show all posts
Showing posts with label AQIDAH DAN AKHLAK. Show all posts

Wednesday, January 3, 2024

HADIST TENTANG KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU

pixabay.com 


Menuntut ilmu sebenarnya merupakan usaha seseorang untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik lagi sebab salah satu tujuan dasarnya adalah menunjukkan jalan kebenaran supaya manusia terhindar dari kebodohan.

Allah SWT dan Rasulullah SAW mewajibkan manusia agar tidak pernah berhenti belajar selama hidupnya. Raulullah bersabda dalam hadisnya.

أُطْلُبِ الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى اللَّحْدِ

Uthlubul 'ilma minal mahdi ilal lakhdi. Artinya: “Tuntutlah ilmu dari buaian (bayi) hingga liang lahat.” Hadits ini menjelaskan  bahwa mencari ilmu itu tidak ada Batasan usia dimulai dari buaian sampi dengan kita meninggal dunia.

Berikut kumpuan hadis tentang kewajiban menuntut ilmu:

 

HADIS PERTAMA


مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَ الأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ


"Barang siapa menginginkan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya; dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barang siapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula". (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menjelaskan bahwa jika seseorang mengingikan dunia dan juga menginginkan hidup selamat dan bahagia di akhirat kelak maka wajiblah baginya untuk mencari ilmu.


HADIS KEDUA

مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبُ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى يَرْجِعَ


"Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang." (HR. Tirmidzi)

Dalam hadis ini dijelaskan bahwa Allah akan melindungi hambanya yang berjuang di jalan menuntut ilmu mulai dari berangkat sampai ia Kembali pulang.



HADIS KETIGA


إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ : إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ


“Tatkala manusia meninggal dunia maka terputuslah semua amal ibadahnya kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan dia." (HR. Muslim)

Selain ilmu dapat mengagkat drajat manusia ilmu juga bisa menjadi salah satu amal jariyah yang tidak akan pernah terputus Ketika manusia meninggl dunia.



HADIS KE EMPAT


وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ، وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ، وَمَنْ فِي الْأَرْضِ، وَالْحِيتَانُ فِي جَوْفِ الْمَاءِ


“Sungguh, para malaikat merendahkan sayapnya sebagai keridhaan kepada penuntut Ilmu. Dan sungguh, orang yang berilmu akan dimintai ampunan oleh penduduk langit dan bumi, bahkan hingga ikan yang ada di dasar laut.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah, Mirqatul Mafatih, juz I, halaman 295).

Dari hadis diatas di jelaskan bahwa seluruh makhluk yang ada di bumi, bahkan ikut mendoakan orang yang berangkat mencari ilmu.


HADIS KELIMA


طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ


"Menuntut ilmu diwajibkan atas setiap Muslim" (HR. Ibnu Majah )

Agama islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu hal ini bertujuan untuk menjyamakann drajad sesame manusia baik laki-laki maupun perempuan semua berhak dan wajib untuk menuntut ilmu.


HADIS KE ENAM


فَضْلُ العَالِمِ عَلَى العَابِدِ كَفَضْلِي عَلَى أَدْنَاكُمْ


"Keutamaan ahli ilmu atas ahli ibadah seperti keutamaanku atas orang paling rendah dari kalian." (Shahih: HR. At-Tirmidzi no. 2685).

Itulah beberapa hadis mennutut ilmu yang dapat membangkitkan semangat kita untuk lebih giat dalam menuntut ilmu.

Share:

Monday, April 18, 2022

AKHLAK: Pengertian, Pembagian, Dasar hukum dan Tujuan akhlak.

Pixabay.com


A. Pengertian Akhlak

Secara etimologi akhlak berasal dari bahasa arab al-akhlaq. Bentuk jamak dari kata al-khuluq yang berarti budi pekerti, tabiat, atau watak. Secara terminologi akhlak merupakan pranata perilakun manusia dalam segala aspek kehidupan.

Akhlak adalah sifat yang bertanam dalam jiwa yang mendirongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memelukan pemikiran dan pertimbangan.

Adapun akhlak adalah kondisi diri yang dilahirkan tindakan-tindakan tanpa perlu berfikir dan pertimbangan. Jika keadaan itu melahirkan tindakan-tindakan yang baik menurut akal dan syariah, maka tindakan tersebut disebut akhlak yang baik, dan jika melahirkan tindakan-tindakan yang buruk maka disebut akhlak yang buruk.

Akhlak pada hakekatnya adalah: Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu.

Dari pengertian di atas bahwa yang dimaksud dengan akhlak adalah kehendak yang dibiasakan. Dengan kehendak menusia melakukan sesuatu perbuatan, baik lahir maupun batin, dan suatu perbuatan yang dibiasakan itu dinamakan akhlak. Oleh karena itu makna di atas mencakup perbuatan-perbuatan seseorang yang telah mempribadi atau telah menjadi kebiasaan.

  • Dari bermacam-macam pengertian di atas dapat disimpulkan behwa akhlak adalah:
  • Perbuatan-perbuatan seseorang yang telah mempribadi.
  • Dilakukan secara berulang-ulang atas kesadaran jiwanya tanpa memerlukan berbagai pertimbangan dan tanpa adanya unsur pemaksaan dari pihak lain. 
  • Perbuatan-perbuatan itu adalah perbuatan yang dapat diukur yaitu dengan tolok ukur baik dan buruk.

B. Dasar Hukum Akhlak

Dalam Islam, yang menjadi dasar hukum akhlak adalah Al-Quran dan Al-hadits. Kalau kita menengok kehidupan Nabi Muhammad saw bahwa segala perilaku dan tindakan beliau selalu mengikuti petunjuk dan ajaran Islam. 

1. Al-Quran 

Al quran adalah firman Allah yang diturunkan karena Nabi Muhammad saw untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia sebagai petunjuk bagi setiap umat di sepanjang zaman dan pemeliharaannya dijamin oleh Allah SWT. Jadi Al-Quran itu merupakan firman Allah yang qothi sehingga secara mutlak harus diyakini kebenarannya. Firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 

Artinya: “Hai ahli Kitab, Sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab Itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus”.

Pixabay.com


2. Hadists

Al-Hadits atau sunah rosul yaitu segala perbuatan, ucapan atau ketetapan nabi yang merupakan cerminan akhlak yang harus diikuti serta diteladani.

Dalam firman Allah surat Al-Ahzab ayat 21

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”.

Pixabay.com


C. Macam-Macam Akhlak

Akhlak dibagi menjadi dua macam yaitu: Akhlak yang baik atau akhlakul mahmuudah dan Akhlak yang buruk atau akhlakul madzmumah.

1. Akhlak Mahmuudah

Akhlak mahmuudah artinya akhlak yang terpuji, baik atau disebut juga akhlak karimah yang artinya akhlak yang mulia. Dalam pembahasan ini akhlak mahmuudah meliputi: akhlak mahmuudah kepada Allah, terhadap sesama manusia dan sesama makhluk lain.

Ketiga pokok-pokok akhlak tersebut perlu dikaji lebih lanjut untuk kemudian dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari untuk sebuah prestasi yang menjadi idaman semua umat Islam yakni derajat insan kamil.

- Akhlak mahmuudah kepada Allah

Akhlak mahmuudah kepada Allah pada prinsipnya merupakan penghambaan diri secara total kepada-Nya”. Sebagai makhluk yang dianugrahi akal sehat, manusia wajib menempatkan diri pada posisi yang benar yakin sebagai penyembah yang memposisikan-Nya sebagai dzat yang kita pertuhankan.

Adapun yang termasuk bentuk penghambaan atau akhlak manusia kepada Allah diantaranya adalah:

Mengenali Tuhan dengan baik dan benar. Ada pepatah yang mengatakan bahwa tak kenal maka tak sayang, demikian halnya dengan akhlak kepada Allah. Kita sebagai manusia yang diciptakan-Nya dengan segala isinya wajib untuk mengetahui dan mengenal Allah yang telah menciptakan.

Membenarkan segala firman-Nya kita tahu bahwa dasar hukum akhlak salah satunya adalah Al-Quran, sehinggga secara mutlak manusia harus membenarkan seluruh isi kandungan Al-Quran. Dengan membenarkan segala yang difirmankan oleh Allah yang Maha Benar, berarti kita telah mempersiapkan diri kita menjadi manusia yang hidup secara benar.”

Mentaati perintah dan menjahui larangan-Nya. Ini merupakan wujud nyata diri akhlak mahmuudah. Ketaatan menjalankan perintahnya dilakukan secara konstan selama masih dalam kandungan sampai akhir hayat, dimanapun dan kapanpun kita berada. Takut terhadap siksa Allah, adalah takut melanggar semua perintah-Nya. Apabila melanggar perintah Allah berupa larangan, maka siksa Allah yang dalamnya..

Senantiasa mengingat dan menuji-Nya. Mengingat Allah bisa dilakukan dengan senantiasa berdzikir. Dengan senantiasa mengingat Allah maka hidup kita akan lebih terkendali dan hati kita akan tenang. Sementara memuji Allah merupakan suatu keharusan bagi setiap hambanya. Hakikatnya segala pujian adalah milik Allah secara mutlak. Tiada pujian yang pantas selain memuji atas segala yang Allah miliki.

- Akhlak mahmuudah kepada sesama

Pada dasarnya Akhlak mahmuudah kepada sesama manusia bertolak pada keluhuran budi dalam menempelkan diri individu dan menempatkan orang lain pada posisi yang tepat. Sementara itu yang termasuk bentuk-bentuk perbuatan yang tergolong akhlak manusia terhadap sesamanya adalah mengikuti jejak Rasulullah, menghormati keberadaan para Nabi dan Rasul, menghormati para ulama, berbakti kepada orang tua, mengadakan kegiatan sosial untuk menolong orang yang terkena musibah, menghormati dan menghargai orang yang berbeda agama dan sebagainya.

- Akhlak manusia terhadap makhluk lain

Akhlak terhadap makhluk lain disini bisa kita sebut akhlak terhadap lingkungan-lingkungan disini adalah bintang, tumbuhan, maupun benda-benda tak bernyawa. Pada dasarnya, akhlak yang diajarkan Al-Quran terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah.

Dalam hal ini manusia dituntut untuk mampu menghormati proses-preses yang sedang berjalan dan terhadap semua proses yang sedang terjadi. Oleh sebab itu kita harus bisa menghargai, menjaga dan merawat lingkungan dengan baik agar dalam proses berlangsungan hidup terdapat hubungan yang saling menguntungkan.

2. Akhlak Madzmumah

Akhlak madzmumah adalah tingkah laku tercela yang merusak iman seorang dan menjatuhkan martabat manusia. Pada dasarnya ia merupakan lawan akhlak mahmuudah yang harus ditinggalkan setiap manusia. Penjabaran dari akhlak madzmumah ini adalah kebalikan dari akhlak mahmuudah yang telah diterangkan di atas, sehingga penulis tidak perlu menjabarkan kembali.

D. Tujuan Akhlak

  1. Memperoleh kebahagian dunia dan akhirat. Kebahagian itu akan terwujud jika seseorang berakhlakul karimah yaitu akan mendapatkan ketentraman jiwa dan ketenangan hati. Dengan keadaan yang demikian itu hidupnya akan lebih ringan tanpa adanya beban karena hati dan jiwa kaya akan kebahagiaan.
  2. Mencari ridho Allah. Pencarian keridhoan Allah diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan melaksanakan segala perbuatan yang diakui Allah SWT. Dengan mengharapkan ridho dari Allah berarti ia telah ikhlas atas segala amal perbuatannya. Ridho Allah inilah yang melandasi akhlak seseorang, baik akhlak kepada Allah, manusia, maupun akhlak kepada makhluk yang lainnya.
  3. Membentuk kepribadian muslim. Dengan dibekali akhlak yang baik maka seseorang akan menjadi pribadi yang baik. Oleh sebab itu akhlak harus diberikan sejak dini agar menjadi pribadi muslim yang baik.


E. Pentingnya akhlak dalam kehidupan

Akhlak menjadi masalah yang penting dalam perjalanan hidup manusia. Sebab akhlak memberi norma-norma baik dan buruk yang menentukan kualitas pribadi manusia.

Ilmu akhlak akan berguna jika manusia melaksanakan petunjuk-petunjuk-Nya dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Hal ini sepenuhnya tergantung pada kesadaran masing-masing orang. Kita sering menjumpai ada orang yang berbuat baik dengan mengetahui ilmu akhlak.

Orang yang mengetahui ilmu akhlak ia akan mengerti dan memiliki kesadaran berbuat kebajikan. Karena ilmu akhlak memberikan petunjuk tentang teori dan konsep-konsep yang kemudian berguna untuk mencapai nilai hidup yang lurus.

Oleh karena itu untuk mencapai keharmonisan dalam hidup serta hak dan kewajiban masyarakat terlindungi maka tiap orang harus memiliki budi pekerti (akhlak) yang baik karena dalam masyarakat kebutuhan akan norma, tata tertib dan tata kesopanan merupakan hal yang mutlak. Dan untuk mewujudkan keharmonisan itu tidak boleh merugikan orang lain.

Keadaan akhlak dalam Islam adalah sangat mutlak. Hal ini terbukti dengan diutusnya Rasulullah untuk menyempurnakan akhlak manusia.

Islam terdiri atas 3 tiang yaitu aqidah, ibadah, dan akhlak. Sudah barang tentu yang dimaksudkan ialah aqidah islamiyah, ibadah islamiyah dan akhlak islamiah. Dengan indikasi ini, maka muslim yang sempurna ialah orang yang beraqidah islamiyah total.

Mustahil tegak aqidahnya apabila tidak tegak ibadahnya. Tidak mungkin tegak ibadahnya apabila akhlaknya tidak tegak. Dari itu jelas bahwa kedudukan akhlak adalah seorang muslim kita harus menegakkan akhlak. Dengan menegakkan akhlak itulah agama akan berdiri tegak pada diri seorang muslim khususnya dan dimuka bumi pada umumnya. Dan sebaliknya mengabaikan akhlak berarti merobohkan agama. Adapun cara menegakkan agama adalah dengan berakhlakul karimah (akhlak terpuji) sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Al-Quran.

Share:

Wednesday, March 9, 2022

Honest, Trustworthy, Respectful and Obedient to parents

Pixabay.com


What do you know about good morals? Who should have commendable morals?

Moral comes from the Arabic word khuluq which means behavior, character or temperament. In terms of morality, namely the nature of a person, has been attached and will usually be reflected in the behavior of the person. Praiseworthy morality is also known as akhlaql Maheasy or Karimah. Akhlakul karimah for example: patient, honest, humble, generous, polite, persistent, willing to sacrifice, fair, wise, gentle, polite, trusting and others. This time we will discuss about morality.

a). honest nature

What does honest mean? Honesty is a match between the words spoken and the actions taken by someone. That is, someone can be said to be honest if he says something that is in accordance with the truth accompanied by the appropriate action. Getting used to being honest means getting used to doing and telling the truth. Someone who is honest will be loved by Allah and many people. Also will be trusted by others. Humans must adhere to honesty by paying attention to the principle of truth in every action that is faced and carried out. Because honesty is an Islamic teaching. One of the commands to say the truth is explained in Surah at Taubat verse 119

Meaning: O you who believe, fear Allah and be with those who are truthful.

The opposite of honest is a lie. A lie is telling something different from the truth even if it is not intentional. Lying or lying is strictly prohibited in Islam. Lying is a trait of hypocrisy.

Here are some examples of honest traits that can be found in everyday life from the family environment to the wider community.

1). Examples of being honest in the family are telling parents about school exam results even though they get bad grades, returning the shopping money given by parents and being honest when they make mistakes.

2). An example of being honest in a school environment. Honesty can be found when doing assignments or exams without cheating, returning library books on time and telling the truth to friends and teachers.

3). An example of honesty in the community. Examples of being honest can be in the form of obeying traffic signs on the road, receiving a ticket from an officer for his own fault due to violating traffic signs. Provide real information, when someone asks for the address on the street and others. so start being honest with your teachers, brothers and friends. Do what is right and speak what is right. Be a brave person to always be honest.


B). trust

Trust means trustworthy. A trustworthy person is someone who can be trusted to do something. The mandate is applied by the prophets and apostles in the form of always conveying all teachings without being hidden. Prophet Muhammad SAW is an example of a trustworthy person. Before he was appointed as an apostle he had earned the title al-amin, which means: trustworthy. the opposite of amanah is treason, (untrustworthy) trustworthy behavior in everyday life can be realized through the following activities:

1). Keep the deposit and return it to its original state. If we are entrusted with something by someone else, for example, valuable items such as gold, houses, or other items, then we must take care of these items as well as possible. When the deposited item is taken back by the owner, we must return it as usual.

2). Keep secret. If it is trusted by others to keep secrets, be it personal, family or other secrets, it is obligatory for us to keep it so that it does not leak to others.

3). Do not abuse position. Position is a mandate that must be maintained. If we are given a position in any form we must keep that anger. Misuse of office for personal, family, or group interests is a disgraceful act that violates the trust.

4). Preserve all the blessings that have been given by Allah SWT. In the form of: Age, property, knowledge, health and others. All the blessings given by Allah SWT to mankind are a form of trust that must be maintained and utilized as well as possible.


C). respect and obey parents and teachers

1). respect and obey parents

Allah SWT commands humans to always respect and obey their parents. Mother has been struggling to conceive us for about 9 months. Father works to earn sustenance for us day and night. Both of our parents work hard to make their children happy. In return for our kindness to our parents, we must obey and obey them both. Among the ways to do good to parents are:

a). Heed their advice

b). then love them

c). Be polite and courteous

d). Thanking them for raising us with so much love

e). Speak softly and don't speak harshly to them

God commands us to speak with gentle words to our parents. Never yell at them, Say harshly to parents including despicable morals.

F). Pray for them every time they finish performing the fardhu prayers.

"O Allah, forgive me and my parents and have mercy on them as they took care of me when I was little."


2). respect and obey the teacher

Apart from parents. We must also obey and obey the teacher. Teachers are our second parents. Teachers are our parents when we are at school, teachers are people who teach us to read and write in schools or madrasas. The teacher gives us general knowledge and religion. Teachers have a noble position in Islam, teachers have been instrumental in educating and providing useful knowledge to us. Therefore, we must also be respectful and obedient to him. How to be respectful and obedient to the teacher:

a). Give or say hello to the teacher first when you meet

b). Glorifying does not insult or berate the teacher

 c). Come to the place of study sincerely and full of enthusiasm

d). When studying, you should dress neatly and politely

f). Obedient and obedient to the teacher's orders

g). Pay attention to the teacher who is explaining the lesson

h). Show him humility, always be respectful and polite.


D). polite and respect friends

Polite means gentle. Good language and polite behavior. Polite people are usually patient, calm, polite, compassionate, and helpful. While respect means respect, heed and consider important to others. People who don't respect mean people who belittle or don't care about other people. Politeness is not only shown to parents and teachers, but also to our friends. If we are polite to our friends, we will have many friends. Be polite and respect friends, among others:

 1). Say hello and sweet-faced when meeting friends

2). Speak softly and calmly

3). Make friends with anyone without favoritism

4). Don't criticize friends with bad words

5). Saying thank you to friends who have contributed

6). Apologize to a friend if you are wrong or offended

7). Don't take your friends' rights by stealing, robbing and lying

8). Congratulations if friends get achievements

Share:

Tuesday, March 8, 2022

BELIEVE IN GOD

pixabay.com


What is meant by faith? How many pillars of faith are there?

Faith means belief or belief. According to the terminology, faith is something that is believed in the heart, spoken orally and manifested in an action. There are 6 pillars of faith.

The first pillar of faith is faith in Allah. This pillar of faith is the foundation of the other pillars of faith. Faith in God means believing in the heart that God exists, expressed in speech and carried out by practicing the commands and avoiding all the prohibitions.

So how do we recognize the existence of Allah swt? Allah swt can be recognized by his creatures through the verses of kauniyah (a sign of Allah's majesty in the universe or all of his creatures). And the syar'iyah/qauliyah verses (a sign of God's majesty in the shari'a/holy book).


A) KNOW GOD THROUGH THE UNIVERSE

Who created the universe? We believe that Allah swt is Al-Khaliq (the Creator). God created and cares for everything that exists in this life. Allah says in Surah Al-Fatihah Verse 2

Praise be to Allah, Lord of the universe.

Take a look at the sunrise in the morning! See also the natural scenery around you. There are mountains, towering trees, a sea full of fish. Also the sound of birds chirping from the trees around the rice fields. They are all God's creation.

The beauty of the universe and its contents show the omnipotence of God. The universe is very orderly. Between one planet to another planet does not collide. The whole universe moves in one order. How could the world and the universe move in such an orderly manner if no one created and governed it.

The explanation above is proof that Allah is the Lord of us all. He owns everything. Allah has governed the entire universe. No power can block his will.

Pixabay.com


B) KNOWING GOD THROUGH THE QURAN

The second way that we can get to know Allah other than through the universe is through the verses of the Qur'an. These verses touch various aspects that can show us to know and believe more in Allah swt. Allah says in Surah Al-An'am verse 2:

"The one who has such qualities is Allah, your Lord, there is no god but him. The Creator of all things, so worship him, and he is the preserver of all things."

In the verse it is explained that there is no god but him (Allah), this sentence is the creed of monotheism. The creed of monotheism is our testimony that there is no god but Allah. Therefore, we must always have faith in him. So that we always get a high degree in the sight of Allah, forgiveness and sustenance. As explained in Surah Al-Anfal verse 2-4

"Indeed those who believe are those who when the name of Allah trembles their hearts, and when the verses are recited their faith increases (because of it), and only in God they put their trust. (2) (namely) those who establish pray and spend part of the sustenance we have given them. (3). Those are the true believers. They will get several degrees of elevation with their Lord and forgiveness and noble sustenance (4) "

In addition to mentioning some of the advantages that a believer gets, the verse also describes the characteristics of a believer, including:

When the name of Allah is called, his heart trembles

- If the verses are read, the faith will increase

- put your trust in Allah

- The person who establishes the prayer

- Spend some of the sustenance to those in need.


C) KNOW GOD THROUGH ASMAUL HUSNA

1). Al-Basir

Al-basir means Allah is all-seeing. Allah sees all things even though they are soft and small. Allah sees everything in the heavens and on the earth and even in the entire universe.

Believing in the existence of Al-Basir can be done by looking at everything that was created by Allah swt. Including events that occur in nature. Such as natural disasters that often occur: floods, volcanic eruptions, tsunamis, and earthquakes.

After we know that Allah has the nature of Al-Basir, then we should imitate the nature of Al-Basir by using our eyes to see good things.

2) Al-Adl

Al-adl means Most Just. Al-Adl comes from the word adala which means straight and equal. Allah's justice is absolute, not influenced by anything and by anyone. The justice of Allah SWT is also based on the knowledge of Allah SWT, the Most Expansive, so it is impossible for the decision to be wrong. Allah SWT is the creator of all beauty and evil, good and evil. Allah SWT is fair to His creation, in this case there is a secret that is difficult to understand.

 a just person is a person who walks straight and his attitude is always

use the same size, not double size. A just person will do something appropriate, not arbitrary and try to decide cases fairly according to applicable law, not taking sides with anyone in deciding a case to justify what is right and what is wrong.

3) Al Azim

Al azim means Allah is the Greatest. Allah is the Supreme Being. Allah does not need other people. God can meet his own needs. Allah created the entire universe and all that is in it. God also provides sustenance, favors, bestows prosperity and gives us such great grace. Those are the marks of his majesty, none can exceed his majesty.

Wallahu A'lam

Share:

Monday, March 7, 2022

CARING FOR FELLOW HUMAN BEINGS

 

pixabay.com

The word care means to pay attention or pay attention to something. Caring means paying attention to something. So, social care means an attitude of paying attention to and or ignoring the affairs of other people (fellow community members). Social care is meant not to interfere in other people's affairs, but rather to help solve problems faced by other people with the aim of goodness and peace.

Humans were created by God as social beings, namely creatures who are always in relationship with each other. Cooperation with other people can be fostered properly if each party has social concerns. Therefore this trait is highly recommended by Islam. The opposite of social care is selfish.

In Surah Al-Kausar Allah swt says:

Indeed, we have given you (Muhammad) many blessings. So pray for your Lord, and sacrifice (as worship and draw closer to Allah). Indeed, it is those who hate you who are cut off (from Allah's mercy).

Surah Al-kausar above explains that Allah has given many blessings to the Prophet Muhammad. God's creatures, including humans, also get God's blessings every day. Therefore, we are commanded to pray and sacrifice.

The implementation of these two commandments is proof of gratitude for the abundance of God's many blessings. After the command to pray followed by the command to sacrifice. Sacrifice is worship that has two dimensions, namely: worship of Allah and social worship. This social worship is related to caring attitude.

Share:

Thursday, February 24, 2022

PENGERTIAN NABI DAN RASULL SERTA CARA MENGIMANINYA

PIXABAY.COM


A). PENGERTIAN NABI DAN RASULL

kata nabi secara bahasa berasal dari kata Naba artinya tempat yang tinggi karena itu orang yang di tempat tinggi semestinya punya penglihatan ke tempat yang jauh yang disebut nubuwwah. Pengertian nabi secara istilah adalah lelaki pilihan Allah Yang Merdeka ( bukan budak ) yang mendapat Wahyu dari Allah namun tidak ada kewajiban menyampaikannya kepada manusia 

kata Rasul berasal dari kata rasala artinya penyampaian ( menyampaikan ) karena itu para para rasul setelah lebih dahulu diangkat sebagai nabi bertugas menyampaikan wahyu dengan kewajiban atas suatu tempat atau wilayah tertentu. 

Secara istilah Rasul adalah manusia pilihan ( laki-laki Merdeka ) yang diberi amanah oleh Allah untuk menyampaikan wahyu atau membimbing manusia agar hidupnya berada pada jalan yang benar. 

Iman kepada rasul dapat diartikan dengan kepercayaan atau keyakinan bahwa Allah SWT telah mengutus beberapa orang laki-laki ( merdeka )untuk menyampaikan Wahyu Wahyu Allah SWT yang telah diterimanya kepada manusia/umat sebagai petunjuk agar selamat di dunia dan akhirat 

Rasul yang dipilih oleh Allah SWT adalah manusia-manusia pilihan yang diberi amanah untuk menyampaikan wahyu kepada manusia agar hidupnya berada pada jalan yang benar.

Dengan demikian Para Rasul adalah manusia Kebanyakan yang memiliki sifat-sifat misalnya makan minum bekerja berkeluarga dan bermasyarakat 


Allah berfirman yang artinya Dan kami tidak mengutus sebelum engkau ( Muhammad )melainkan orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan Jika kamu tidak mengetahui ( QS An-nahl 16: 43 )


B) NAMA-NAMA NABI DAN RASULL 

Nabi dan Rasul diutus ke dunia untuk menyampaikan wahyu dan mengajak manusia agar beribadah hanya kepada Allah SWT. Tanpa adanya nabi dan rasul kita tidak akan beriman dan beribadah.

Jika tidak ada nabi dan rasul maka kita tidak akan tahu adanya surga dan neraka pahala dan dosa maupun perintah dan larangan semua ini ada bukti adanya nabi dan rasul.

Bukti lain adanya Nabi dan Rasul adalah adanya kitab-kitab yang berisi ajaran Allah SWT yang diturunkan kepada beberapa rasul pilihan yaitu Kitab Zabur Taurat Injil dan Alquran nabi dan rasul memiliki sifat tabligh menyampaikan Sidiq benar, amanah dapat dipercaya dan Fathonah cerdas

Nabi dan rasul yang wajib kita ketahui ada 25 yaitu 


1 Nabi Adam AS 

2 Nabi Idris As 

3 Nabi Nuh as

4 Nabi Hud as 

5 nabi Saleh as 

6 Nabi Ibrahim AS 

7 Nabi Luth as 

8 Nabi Ismail as

9 Nabi Ishak as 

10 Nabi Yakub as

11 Nabi Yusuf as 

12 Nabi Ayub as

13 Nabi Zulkifli as

14 nabi Syu'aib as 

15 Nabi Musa as

16 Nabi Harun as

17 Nabi Daud AS 

18 Nabi Sulaiman as 

19 nabi Ilyasa as 

20 nabi Ilyasa as 

21 Nabi Yunus as

22 Nabi Zakaria as 

23 Nabi Yahya as

24 Nabi Isa as

25 Nabi Muhammad SAW 


C) TUGAS NABI DAN RASUL

Setiap nabi dan rasul diberi tugas oleh Allah diantara tugas Nabi dan Rasul yaitu

a) mengajak manusia untuk menyembah dan beribadah hanya kepada Allah 

b) mengajarkan aqidah ( tauhid ) 

c) Mengajarkan  hidup dengan berakhlak mulia

d)  mencerdaskan umat 

e) menyampaikan kabar gembira dan peringatan 

f) mengajarkan hidup bermasyarakat bersatu saling menghormati menghargai tolong-menolong dan lain-lain 


D) SIFAT PARA RASULL ALLAH

Sifat-sifat Rasul dibedakan menjadi 3 yaitu sifat wajib sifat mustahil dan sifat jaiz

1). SIFAT WAJIB DAN SIFAT MUSTAHIL 

sifat wajib artinya sifat yang harus dimiliki seorang rasul, sedangkan sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Rasul sifat wajib dan mustahil Rasul yaitu 


a) Sidik ( benar ) seorang Rasul pasti selalu benar apabila berbicara dan benar pula dalam perbuatannya. sepanjang sejarah manusia tak seorang rasul pun berdusta baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain ucapan yang dikatakan selalu benar karena dijaga oleh Allah SWT jadi mustahil Rasul Allah bersifat kizib ( dusta ) 


b) Amanah ( dapat dipercaya )

Rasul adalah orang yang jujur dan dapat dipercaya karena kejujuran yang dimiliki para rasul seorang  menaruh kepercayaan kepadanya. Jadi mustahil rasul itu bersifat khianat tidak dapat dipercaya. 


c) Tabliq ( menyampaikan )

Rasul melaksanakan tugasnya dengan baik walaupun kaumnya secara terang-terangan menentang nya nabi Musa AS melaksanakan tugas-tugasnya menghadapi Raja Firaun Nabi Ibrahim AS melaksanakan tugasnya berhadapan dengan Raja Namrud Nabi Isa AS melaksanakan tugasnya walaupun akhirnya beliau dikejar-kejar oleh kaumnya.jadi mustahil rasul itu bersifat kitman ( menyembunyikan Wahyu )


d)  Fathonah ( Cerdas )

sesungguhnya para rasul bukan golongan kaum terpelajar tetapi mereka memiliki kecerdasan yang tinggi dalam menghadapi musuh-musuhnya dengan demikian mustahil rasul itu baladah ( bodoh )


2) sifat jaiz 

Sifat jaiz Rasul adalah sifat sifat seperti manusia pada umumnya manusia boleh memiliki harta maka Rasul boleh memilikinya manusia memiliki istri dan anak Rasul pun juga demikian manusia merasakan lapar dan haus. Rasul pun juga begitu 


E) cara beriman kepada rasul Allah SWT 

Keimanan seseorang tidak sah sampai ia mengimani para nabi dan rasul Allah dan membenarkan bahwa Allah SWT telah mengutus mereka untuk menunjuk menunjukkan membimbing dan mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya ke benda ditambah juga Seharusnya membenarkan bahwa mereka telah menyampaikan apa yang Allah turunkan kepada mereka dengan benar dan sempurna dan mereka telah berjihad berdakwah Sebenar-benarnya di jalan Allah sebagai seorang muslim kita harus mencintai dan mengimani nabi dan rasul. Adapun cara beriman kepada nabi dan rasul adalah 

1) Mengetahui dan mempelajari riwayat kehidupan dan ajaran yang dibawanya

2) Membenarkan berita yang disampaikan Para Rasul 

3) Mengamalkan Syariat Yang dibawanya 

4) Mencintai dan membela para rasul 

5) Meneladani akhlak dan sifatnya 

6) Menghidupkan sunnah-sunnah rasul.

Share:

Monday, February 21, 2022

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

PIXABAY.COM


Allah menurunkan wahyu berisi petunjuk-petunjuk suci kepada para utusannya. Petunjuk-petunjuk itu kemudian dihimpun menjadi kitab suci yang dinamakan kitab-kitab Allah.

Kitab-kitab tersebut berisi perintah dan larangan, janji, perkara baik dan buruk, serta nasihat dan petunjuk cara hidup dan beribadah. 

Kita percaya bahwa kitab-kitab itu bukan buatan makhluk artinya bukan karangan rasull dengan demikian seorang mukmin harus mengimani kitab-kitab suci tersebut. 

Kitab-kitab yang diturunkan Allah SWT merupakan petunjuk bagi manusia dalam kehidupan, petunjuk kepada manusia untuk berperilaku atau berakhlak. 

Misalnya berperilaku kepada Allah SWT berperilaku kepada sesama manusia, berperilaku kepada hewan, tumbuhan dan alam semesta. Bahkan berperilaku untuk diri sendiri misalnya selalu menjaga kebersihan,  makan minum dengan teratur dan lain-lain.


Salah satu cara mengenal Allah SWT adalah melalui kitab suci yang diturunkan kepada para Rasul. kitab tersebut berisi Wahyu untuk disampaikan dan diajarkan kepada umat manusia Wahyu Wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada rasulnya melalui perantara malaikat Jibril.

Kumpulan kumpulan wahyu Allah dibagi menjadi dua yang diuraikan sebagai berikut


A. SUHUF

Suhuf adalah wahyu Allah SWT yang disampaikan kepada para Rasul sebagai dasar atau nasihat. secara umum suhuf dapat pula diartikan dengan lembaran-lembaran yang tertulis.


Adapun Nabi yang menerima suhuf yaitu: 

  1. Nabi Adam ( 10 Suhuf )
  2. Nabi syits ( 50 suhuf ada yang menyebutnya 60 suhuf )
  3. Nabi Idris ( 30 Suhuf ) 
  4. Nabi Ibrahim ( 30 suhuf dalam riwayat lain disebutkan 10 suhuf )
  5. Nabi Musa ( 10 Suhuf ) 


B. KITAB

Kitab adalah kumpulan wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada para Rasul melalui Malaikat Jibril. Kitab berisi ajaran-ajaran agama sebagai pedoman hidup manusia yang lengkap dan dibukukan. 

Allah menurunkan kitab dalam waktu yang tidak singkat melainkan diturunkan secara bertahap  Terdapat empat kitab suci yang pernah diturunkan oleh Allah yaitu: Kitab Taurat, kitab Zabur, Kitab Injil dan Kitab Alquran 


1) kitab Taurat 

Kitab Taurat diturunkan oleh Allah kepada Nabi Musa as dibukit tursina. Untuk mendaptkan kitab  ini nabi musa di perintahkan untuk beruzlah dan berpuasa selama 40 hari di bukit tersebut.

Allah berfirman dalam Al-Quran surah Al-Baqarah Ayat 53 Yang artinya

" dan ingatlah ketika kami memberikan kepada Musa kitab(  Taurat ) dan Furqon agar kamu memperoleh petunjuk. 

Kitab Taurat diturunkan kepada nabi Musa as sebagai pedoman hidup bagi Bani Israil. Isi kitab Taurat dikenal dengan 10 perintah Tuhan ( The Ten commandement ) yaitu 

  • Mengesakan Allah SWT ( tauhid )
  • Larangan menyembah berhala. Karena Allah tidak dapat diserupai oleh makhluknya
  • Larangan menyebut nama-nama Allah dengan sia-sia
  • Menghormati ayah ibu
  • Larangan membunuh sesama manusia
  • Larangan berzina
  • Larangan mencuri
  • Larangan sanksi palsu
  • Larangan memiliki keinginan untuk menguasai hak lain orang
  • Menyucikan hari Sabtu


b) Kitab Zabur

Kitab Zabur berisi doa-doa,  nasihat-nasihat, hikmah dan Mazmur ( pujian pujian ) kepada Allah SWT. Kitab Zabur merupakan kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud as hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam Alquran surat al-isra ayat 55 yang artinya: 

" dan kami berikan Zabur kepada Daud " ( QS Al-Isra 17 : 55 ) 

Kitab Zabur diberikan kepada Nabi Daud as untuk membimbing umatnya yakni bangsa Israel kandungan kitab zabur antara lain:

  • Nasihat dan berbuat baik 
  • Doa-doa dan dzikir 
  • Hukum dan hikmah 


3) Kitab Injil 

Kitab Injil merupakan kitab yang diberikan kepada Nabi Isa as kitab ini berisi tuntunan untuk kembali kepada agama tauhid, yaitu agama yang mengesakan Allah SWT di dalam Alquran dinyatakan bahwa Injil diberikan kepada Nabi Isa as sebagaimana firman Allah berikut:

dia Isa berkata Sesungguhnya aku hamba Allah dia memberiku kitab Injil dan dia menjadikan aku seorang Nabi ( Qs. Maryam 19.30 ) 

diantara isi kandungan kitab injil sebagai berikut:  

  • Membenarkan ajaran nabi dan rasull sebelumnya 
  • Kisah akan hal-hal gaib dan kemukjizatan Nabi isa as
  • Seruan/ajakan untuk mengesakan Allah swt.
  • Memberi kabar gembira bahwa akan ada nabi terakhir bernama Ahmad/ Muhammad 


4) Kitab Al-Quran 

Alquran merupakan kitab suci yang terakhir diturunkan oleh Allah kepada rasulnya. Kitab suci Alquran mempunyai nama-nama lain seperti Alkitab, Kitabullah, Az zikr ( pemberi peringatan ) Al Huda ( petunjuk ), Assyifa ( obat ) dan lain-lain. Kitab suci Alquran diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat jibril Allah berfirman dalam surat al-insan ayat 23 yang artinya:

" sesungguhnya kami yang menurunkan Alquran kepada Muhammad secara berangsur-angsur"


Alquran terdiri dari 114 surah terbagi dalam 30 juz dan lebih dari 6.000 ayat. Alquran diwahyukan selama 22 tahun 2 bulan dan 22 Hari Alquran menyempurnakan seluruh hukum-hukum Allah SWT yang terdapat dalam kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya. Adapun isi kandungan kitab suci Alquran antara lain


  • Akidah
  • Ibadah dan muamalah ( mengatur hubungan sesama manusia )
  • akhlak budi pekerti 
  • Sejarah ( menceritakan kisah masa lalu
  • kabar/ peristiwa yang akan datang 
  • Hukum
  • Berbagai macam ilmu pengetahuan yang menjelaskan mana yang baik buruk halal haram


C )  CARA BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

Kitab suci yang diturunkan Allah merupakan pedoman bagi manusia untuk menjalankan kehidupan inti dari ajaran yang terdapat dalam kitab tersebut adalah ajaran untuk mengesakan Allah agar manusia selamat di dunia dan akhirat. Adapun cara beriman atau mengimani kepada kitab-kitab Allah antara lain.


  • Mempercayai kebenaran kitab suci yang diturunkan Allah kepada para rasulnya 
  • Mempercayai kitab suci yang dijelaskan dalam alquran. 
  • Membenarkan berita tentang kitab-kitab dahulu dalam Alquran
  • Membenarkan berita-berita di dalam Alquran serta mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya.

Wallahu A'lam

Share:

Tuesday, February 8, 2022

RUKUN IMAN KE 2 ( IMAN KEPADA MALAIKAT )



Iman kepada malaikat merupakan rukun iman ke-2 iman kepada malaikat artinya meyakini dengan sepenuh hati bahwa malaikat Allah itu ada 

A. PENGERTIAN MALAIKAT

kata malaikat merupakan kata jamak malak yang berarti kekuatan atau masdar alukah yang berarti risalah atau misi kemudian sang pembawa misi biasanya disebut dengan Rasul. malaikat diciptakan oleh Allah dari cahaya dan bersifat gaib sehingga wujudnya tidak dapat dilihat, diraba, dirasakan, didengar oleh panca indra manusia Meskipun tidak terlihat panca indra kita wajib meyakini bahwa malaikat itu ada. Meyakini bahwa Allah telah menciptakan malaikat Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Al-Anbiya ayat 19-20 

Yang artinya  "Dan kepunyaan Allah segala yang di langit dan di bumi dan malaikat-malaikat yang di sisi-nya mereka tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembahnya dan tidak pula merasa letih mereka selalu Bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya " .

B. FAKTA MALAIKAT 

Malaikat memiliki sifat selalu taat dan berbakti kepada Allah swt malaikat tidak pernah membangkang kepada Allah malaikat tidak pernah mengelak ataupun mendurhakai terhadap perintah Allah mereka selalu melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah swt  selain taat kepada Allah malaikat juga memiliki fakta-fakta lain yang tidak dimiliki oleh manusia. Adapun fakta yang dimiliki oleh malaikat adalah sebagai berikut 

  1. Bersifat gaib atau tidak dapat dilihat dan disentuh
  2. TIdak memiliki hawa nafsu 
  3. Diciptakan dari Nur atau cahaya 
  4. Tidak memiliki jenis kelamin
  5. Dapat menjelma menjadi apapun sesuai yang mereka inginkan atas izin Allah 
  6. Mereka senantiasa Bertasbih dan meminta ampun bagi orang yang beriman
  7. Malaikat adalah makhluk yang berakal tinggi 

Keberadaan malaikat wajib diimani oleh kaum mukminin seseorang yang beriman kepada malaikat perbuatannya serta ucapannya harus mencerminkan keimanan kepada malaikat kita harus percaya bahwa setiap tindakan dan ucapan kita akan dicatat oleh malaikat dan akan dimintai pertanggungjawabannya dan diberi balasan sesuai perbuatan kita

C. NAMA-NAMA MALAIKAT DAN TUGASNYA

Jumlah malaikat tidak ada seorangpun yang mengetahui jumlah pastinya malaikat hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya  Namun demikian setidaknya umat Islam wajib untuk mengetahui 10 malaikat beserta tugas-tugasnya meskipun hanya 10 nama malaikat saja yang wajib kita ketahui tetapi itu tidak membatasi bahwa malaikat jumlahnya hanya 10 saja selain 10 malaikat tersebut Allah SWT telah menciptakan jenis malaikat lainnya seperti malaikat penjaga Gunung koma menjaga laut koma pemikul Arsy koma membawa catatan amal dan lain sebagainya yang jumlahnya tidak kita ketahui secara pasti  hal ini berdasarkan firman Allah dalam Alquran surat al-muddassir ayat 31 yang artinya 

"..dan tidak ada yang mengetahui di antara Tuhanmu melainkan dia sendiri." 


Berikut ini nama-nama 10 Malaikat yang wajib kita imani beserta tugasnya

  1. Malaikat Jibril  tugasnya menyampaikan wahyu dari Allah swt kepada Nabi dan Rasul
  2. Malaikat Mikail tugasnya menyampaikan rezeki Allah Subhanahu Wa Ta'Ala kepada makhluk Allah yang ada di dunia
  3. Malaikat Israfil tugasnya meniup terompet atau sangkakala pada hari kiamat
  4. Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa makhluk Allah swt
  5. Malaikat Raqib bertugas mencatat amal kebajikan atau perbuatan baik yang dilakukan manusia
  6. Malaikat Atid bertugas mencatat perbuatan buruk atau amal kejahatan yang dilakukan manusia
  7. Malaikat Munkar bertugas sebagai penanya atau memeriksa amal manusia di alam kubur
  8. Malaikat Nakir bertugas sebagai penahan atau memeriksa amal manusia di dalam alam kubur bersama malaikat Munkar
  9. Malaikat Malik bertugas menjaga pintu Neraka
  10. Malaikat Ridwan bertugas menjaga pintu Surga 

Demikian pembahasan singkat mengenai nama-nama malaikat beserta tugas yang diembanya. 

Wallahu A'lam 

Share:

Tuesday, February 1, 2022

MENELADANI ASMAUL HUSNA AL-WAHHAB

Al-wahhab artinya Maha Pemberi Al wahhab diambil dari kata yang berarti memberi dan memberikan sesuatu tanpa imbalan. Allah memberikan semua yang dibutuhkan oleh makhluk- makhluknya maksudnya Allah telah memberi kita banyak kenikmatan berupa makanan, minuman, kesehatan, kebahagiaan dan kedamaian tanpa meminta balasan apapun.

banyak nikmat yang telah diberikan oleh Allah kepada manusia diantaranya seperti memberi bumi sebagai tempat tinggal dan tempat mencari rizki manusia, Allah juga memberi matahari sebagai alat untuk menerangi dunia, menciptakan bulan hewan dan tumbuhan sebagai makanan dan luasnya alam semesta merupakan bagian pemberian Allah yang bermanfaat bagi manusia. Allah swt memberikan akal kepada manusia agar menjadi khalifah di muka bumi. Allah swt juga menganugerahi manusia dengan akal yang dapat membedakan manusia dengan makhluk lainnya 

Allah berfirman dalam Al-Quran surah As Sad ayat  35 yang Artinya 

"( Ia berkata: ya tuhanku, ampunilah aku dan anugrahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seseorangpun setelahku.sesungguhnya engkaulah yang maha pemberi )" 


Sebagai orang Islam yang beriman kita harus meyakini bahwa segala yang kita miliki ini adalah merupakan pemberian dari Allah dan oleh sebab itu maka kita sebagai makhluk yang di berikan segala sesuatu  kita sepatutnya tidak lupa untuk selalu bersyukur atas apa yang sudah kita terima. Dengan bersyukur Allah akan menambah nikmat yang telah diberikan kepada kita 

Lantas sebaagai umat islam bagaimana caran kita untuk mensyukuri nikmat Allah kepada kita? Caranya dengan mengucapkan kalimat syukur atau kalimat Tahmid ALHAMDULILLAHI ROBBIL ALAMIN selain mengucapkan kalimat tahmid sebagai bentuk rasa terimakasih kita atas segala pemberian dari allah kita hendaknya juga tidak mendzalimi segala pemberian Allah dengan tidak saptutnya.

lantas kita sebagai umat muslim bagaimanakah cara meneladani sifat Al Wahhab. Berikut cara untuk meneladani sifat Al wahhab 

1. suka memberi sesuatu kepada lain orang 

2. memberi dengan ikhlas 

3 Memberi tanpa mengharap imbalan dan tanpa disuruh 

4.memberi sesuatu kepada orang lain sesuai kemampuan.

5.selalu mengucapkan kalimat tahmid atas pemberian dari Allah

6. Tidak menggunakan pemberian dari allah untuk berbuat dzalim 

WALLAHU A'LAM 

Share:

Monday, January 31, 2022

TAWADHU SALAH SATU BENTUK REFLEKSI KEIMANAN SESEORANG

 


Tawadhu merupkan salah satu sifat yang terpuji. Kita sebagai umat islam hendaknya senantiasa mengamalkanya dalam kehidupan sehari hari. Sifat tawadhu atau rendah hati hendaknya selalu dimiliki oleh  umat muslim karena sifat tawadhu merupakan salah satu tolak ukur dari keimanan seseorang kepada Allah swt hal ini sesuai firman Allah dalam  Al Quran Surah Al furqon ayat 63 yang artinya 

" Dan hamba-hamba tuhan yang maha penyayang ialah orang-orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan ( salam )". 

orang yang tawadhu adalah orang yang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya berasal dari Allah subhanahu wa ta'ala tawaduk merupakan salah satu akhlak mulia kita sebagai umat muslim bersikap tawadhu karena tawaduk merupakan salah satu akhlak terpuji yang wajib dimiliki oleh setiap umat Islam lawan dari sikap tawaduk adalah takabur ( sombong )

Islam memandang keindahan seorang dari kepribadiannya bukan fisiknya jika kepribadian seseorang itu baik maka Islam pun akan memandangnya dengan baik namun jika ke kepribadian seseorang itu buruk maka Islam juga akan memandangnya dengan anggapan buruk 

CIRI-CIRI SIFAT TAWADHU

 1. Tidak membeda-bedakan sesama manusia 

 2. Tidak menyombongkan kelebihan yang dimiliki

 3. Tidak mengharapkan pujian

 4. Selalu tulus dan ikhlas ketika membantu orang 

 5. Menghormati dan menghargai orang lain

 6.  Selalu menjauhi sikap sombong dan aniaya


sebagai umat muslim kita harus menunjukkan perilaku tawaduk kita menunjukkan perilaku tawaduk dalam kehidupan sehari-hari contohnya Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam tidak pernah menyombongkan kedudukannya sebagai Rasul Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah bersahabat dengan orang kaya maupun fakir beliau selalu berkata sopan kepada semua orang Selain itu Nabi Muhammad Saw hidup dengan sederhana sepanjang hayatnya 


Perilaku tawaduk memiliki banyak keutamaan diantaranya

 1. Akan diangkat derajatnya oleh  Allah

Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang memiliki  sifat tawadhu hal ini sesuai hadis nabi yang diriwayatkan oleh imam muslim  " Dan tidaklah seorang bertawadhu dengan niat hanya karena Allah, melainkan Allah akan menganggkat derajatnya " 

 2. Sifat tawadhu menghindarkan dari sifat aniaya

Dengan seseorang memiliki sifat tawadhu maka orang tersebut akan menghindarkan diri dari sifat-sifat aniaya atau tercela seperti takabur atau sombong hal ini sesuai hadis Nabi Muhammad saw  " Sesungguhnya allah mewahyukan kepadaku untuk kalian agar kalian bertawadhu hingga kalian tidak merasa bangga diri lagi sombong kepada orang lain dan tidak pula berlaku aniaya terhadap orang lain " ( HR. Muslim ) 

 3. Melatih keikhlasan dan kesabaran. 

Kita sebagai umat muslim hendaknya selalu berbuat ikhlas dan sabar dalam menghadapi semua masalah dan cobaan yang ada dalam kehidupan. Orang yang memiliki sifat tawadhu akan cenderung mudah menerima segala sesuatu dengan rasa penuh ikhlas dan meyakini semata-mata semua cobaan merupakan ujian dari Allah untuk mengangkat drajat seseorang. 

WALLAHU A'LAM.

Share:

Thursday, January 27, 2022

BELAJAR MENJADI MANUSIA BERTANGGUNG JAWAB

Pixabay.com


Salah satu dari banyaknya sifat terpuji yang harus di miliki oleh orang muslim adalah sifat tanggung jawab. Tanggung jawab adalah sikap menanggung perbuatan sendiri.

Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang mampu melaksanakan/menanggung perbuatan apa yang menjadi kewajibanya. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai wujud kesadaran akan kewajiban.

Nabi Muhammad saw bersabda " setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban dari apa yang dipimpin " ( HR. BUKHARI ) 

Tanggung jawab merupakan sifat terpuji diantara banyaknya sifat terpuji. 
Sifat tanggung jawab memiliki ciri-ciri adapun orang yang memiliki sikap tanggung jawab antara lain 

1. Selalu berhati-hati dalam melakukan pekerjaan
2. Berani menggambil resiko disetiap apa yang ia kerjakan
3. Disiplin 
4. Selalu berfikir positif
5. Selalu mengerjakan apa yang ia kerjakan dengan sungguh-sungguh


Sifat tanggung jawab dibagi menjadi 4  macam. 

1. Tanggung jawab atas perintah dan larangan dari Allah swt. 

Manusia diciptakan oleh Allah swt sebagai khalifah atau pemimpin di bumi. 
Tugas utama manusia adalah menjalankan semua perintah dan larangan dari Allah swt. Adapun perilaku tanggung jawab bisa kita cerminkan dari menjalankan ibdah-ibadah yang telah diwajibkan kepada manusia dengan penuh rasa ikhlas 


2. Tanggung jawab kepada orang tua. 

Orang tua merupakan orang yang paling berjasa dihidup kita untuk itu kita sebagai anak hendaklah selalu berbakti kepada kedua orang tua. Adapaun contoh tanggung jawab kepada orang tua adalah selalu berbakti dan bertutur kata sopan kepadanya tak lupa sebagi anak kita juga hendak mendoakan kebaikan atas kedua orang tua kita hal ini dikarenkaan perintah berbakti kepada orang tua merupakn suatu kewajiban bagi kita.

Allah berfirman dalam alquran surah al isra' ayat 23-24 yang artinya : "dan rabmu menyuruh manusia untuk beribadah kepdanya dan selalu berbuat baik kepada orang tua. Jika salah satu atau keduanya berusia lanjut,maka jangan berkat ah atau membentaknya. Dan katakanlah kepada keduanya perkataan yang baik dan rendahkanlah dirimu dengan penuh kasih sayang. Dan katanlah ( doakanlah ) wahai rabbku sayangi keduanya sebagaimana mereka menyayangi ku di waktu kecil ."  

Perintah untuk berbakti kepada orang tua juga merupakan perintah dari Nabi muhammad saw 

Nabi bersabda dalam hadisnya " Ridha allah berada pada ridha kedua orang tua, sedangkan murka allah berada pada murka orang tua. ( HR.Al Hakim- At tabrani dan al baihaqi ) 


3.Tanggung jawab kepada diri sendiri 

Kita adalah pemimpin bagi diri kita sendiri. Apa yang akan kita lakukan merupakan tanggung jawab kita sendiri.


4. Tanggung jawab kepada lingkungan. 

Allah menciptakan bumi dan isinya semata-mata hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia sebagai wujud tanggung jawab kita wajib menjaganya dan tidak boleh merusaknya . 

Manfaat memiliki sifat tanggung jawab
1. Dipercaya orang lain
2. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan
3. Menjadi orang yang berguna 
4. Selalu bersikap hati-hati dan waspada

Wallahu a'lam .






Share:

Sunday, January 16, 2022

RUKUN ISLAM: 1. Syahadat, 2. Sholat, 3. Zakat, 4. Puasa, 5. Haji

 

Foto pixaby.com


Waktu masih kecil kita sering sekali  mendengar anak-anak  melantunkan lagu bernuansa islami  salah satu dari banyaknya lagu yang kerap kita dengar adalah lagu  mengenai rukun islam. Lagu mengenai rukun islam ini  sering dilantunkan setelah adzan dimasjid, dimushola dan tempat ibadah lainya. ditempat ngaji dan sekolah kita juga sering mendengar anak-anak melantunkanya. Bahkan dizaman modern sekarang di masjid dan mushola-mushola kota besar kita masih sering menemuinya. Lantas sebenarnya apa yang dimaksud rukun islam itu dan apakah perananya dalam agama islam itu? Kali ini kita akan belajar sedikit mengenai rukun islam.

Bagi kita umat islam rukun islam merupakan hal penting yang harus kita pelajari sejak dari kecil. Hal ini dikarenakan rukun islam merupakan pondasi dan pilar-pilar awal  dari agama islam. Dengan pondasi yang kuat maka akan terciptalah manusia taat dan bermartabat.

 Rukun islam wajib dilaksanakan oleh setiap orang yang beraga islam hal ini dikarenakan rukun islam dapat dijadikan sebagai tolak ukur keislaman seseorang apakah orang itu sempurna keislamnya atau biasa-biasa saja dalam beragama. Nabi bersabda dalam hadisnya yang berbunyi

 Islam dibangun diatas lima perkara, yaitu sahadat laa ilaaha illallah dan muhammadan rasullullah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa di bulan Ramadhan. ( H.R. Al-Bukhari dan Muslim ) 

Dari hadis diatas di jelaskan bahwa islam itu dibangun dengan lima perkara bagi orang yang dapat melaksakanya maka orang tersebut akan sempurna keislamanya.

 Berikut penjelasan singkat mengenai ruku islam.

 

1. SYAHADAT

Hal pertama yang harus dilakukan oleh umat islam adalah membaca kalimat syahadat. Kalimat syahadat ini ducapkan sebagai bentuk dari persaksian seseorang atas keyakinan memeluk agama islam. Kalimat syahadat ini terdiri dari 2 macam pertama syhadat tauhid dan yang kedua syahadat rasul. Adapun lafadz dari kalimat syahadat adalah sebagai berikut.

“Asyhadu an-laa illahaa illallah wa asyhadu anna muhammadan rasullallah”

Artinya : saya bersaksi tidak ada tuhan yang berhak disembah selain allah dan saya bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan allah.

Ketika seorang mengucapkan dua kalimat syahadat maka saat itu pula orang tersebut menyakini bahwa hanya allah lah satu-satunya tuhan yang berhak disembah dan meyakin pula bahwa nabi Muhammad adalah utusan dari allah.

  

2. MENDIRIKAN SHOLAT

Setelah seseorang secara syah mengucapkan kalimat syahadat maka diwajibkan untuknya melakukan rukun islam yang kedua yakni mendirikan shalat. Salat secara Bahasa berarti doa, sedangkan menurut istilah shalat adalah suatu ibadah yang diawali dengan takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam.

Salat merupakan salah satu ibadah yang istimewa didalam agama islam karena perintah mengerjakan shalat ini diterima oleh nabi Muhammad secara langsung dari allah swt melalui peristiwa isra miraj. Pada awalnya shalat disyariatkan sebanyak 50 rakaat dalam sehari semalam akan tetapi Ketika peristiwa isra miraj nabi Muhammad menggahadap allah dan meminta keringanan dalam melaksanaknya hingga akhirnya shalat disyariatkan menjadi 17 rakaat yang terbagi menjadi 5 waktu hingga sekarang.

Adapun rincian shalat sebagai berikut.

a)     Shalat Shubuh terdiri dari 2 rakaat untuk waktunya sejak terbitnya fajar sidiq hingga terbitnya matahari

b)    Shalat Dhuhur terdiri dari 4 rakaat untuk waktunya mulai tergelincirnya matahari diufuk barat hingga  masuknya waktu asar

c)     Shalat Asar terdiri dari 4 rakaat  untuk waktunya dimulai sejak bayangan suatu benda sama panjangnya dengan benda tersebut sampai terbenamnya matahari

d)    Shalat Magrib terdiri dari 3 rakaat Adapun waktu masuknya sholat magrib dimulai sejak terbenamnya matahari hingga hilangnya awan berwarna merah dari cakrawal

e)     Shalat Isya terdiri dari 4 rakaat untuk waktunya mulai sejak selesainya waktu magrib hingga terbitnya waktu fajar sebagai pertanda waktu masuknya shalat shubuh




 

3. MENGELUARKAN ZAKAT

Rukun islam selanjutnya adalah mengeluarkan zakat. Zakat merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh orang muslim

Zakat dibagi menjadi 2 macam pertama adalah zakat fitrah  dan yang kedua zakat mal. Zakat fitrah merupakan zakat yang wajib dikeluarkan oleh seluruh orang islam berupa makanan pokok zakat fitrah dilakukan setahun sekali yakni bagi orang yang menemui akhir bulan Ramadhan dan awal dari bulan syawal. Kedua adalah zakat mal. Zakat mal merupakan zakat harta benda. Zakat mal berbeda dengan zakat fitrah zakat mal dilakukan apabila harta yang dimiliki seseorang sudah masuk nisob dan haul.

Zakat merupakan ibadah yang istimewa dalam agama islam karena ibadah zakat menpunyai dua aspek penting didalamnya yakni ibadah yang berhubungan langsung dengan allah swt dan juga berhubungan langsung dengan masyarakat sosial.




4. PUASA

Rukun islam yang selajutnya adalah puasa di bulan Ramadhan. Puasa secara Bahasa berarti menahan sedangkan arti puasa secara syariat adalah menahan diri dari makan dan minum serta menahan dari sesuatu yang membatalkan puasa mulai dari terbitnya fajar  sampai terbenamnya matahari.

Puasa merupakan kewajiban bagi tiap-tiap umat muslim yang sudah aqil balig puasa dilakukan sekali dalam satu tahun yakni pada bulan Ramadhan saja dan apabila pada bulan Ramadhan tidak bisa mengerjakanya maka  wajib mengqodho ( menggantinya ) . Poin utama dalam pusa bukan hanya menahan dari makan dan minum saja akan tetapi dalam ibadah puasa kita diajarkan untuk menahan nafsu, amarah dan perbutan buruk lainya.

5. NAIK HAJI

Rukun islam yang terakhir adalah naik haji bagi orang muslim yang mampu baik dari segi fisik dan mampu dari segi finansial. ibadah haji dilakukan pada bulan zullhijah yang hanya jatuh pada satu tahun sekali. Haji merupakan ibadah yang diwajibkan dan dianjurkan kepada seluruh umat islam  akan tetapi melihat beragamnya ekonomi  dalam masyarakat maka ibadah ini cukup menjadi anjuran bagi umat muslim yang mampu melaksanakan. 

Pixaby.com


WALLAHU A’LAM

Share:

Followers

BTemplates.com

Translate