Setiap titik awal pengetahuan, temukan jawaban dan tambah wawasan.

Monday, March 14, 2022

BEBERAPA PRINSIP MENDIDIK ANAK

 

Pixabay.com

Mendidik anak dengan cara yang baik adalah mendidik mereka sebagaimana yang dituntunkan oleh Rasulullah saw. Disamping itu aspek-aspek teknis dalam mendidik anak dikembalikan kepada orang tua dengan memilih cara-cara yang dianggap paling tepat. 

Menurut Al-Munawy dalam Faidhul Al-Qadir mendidik anak adalah dengan melatih jiwa mereka, mendidik dengan akhlak yang baik dan melatih mereka untuk melakukan tuntunan-tutunan syara'. Memuliakan mereka tidak dengan kemewahan dunia dan melampiaskam keinginan mereka namun mendidik mereka dengan adab-adab yang terpuji baik ucapan maupun tundakan.

Beberapa pelajaran dari sejumlah riwayat yang dapat dijadikan sebagai panduan antara lain

A. MENDIDIK DENGAN KASIH SAYANG

Abu Hurairah ra berkata: Nabi saw mencium Hasan bin Ali ra. Lalu Aqra' bin habis berkata: " Saya memiliki sepuluh anak dan saya tidak pernah mencium seorang pun dari mereka." Maka Rasulullah menjawab : " Barang siapa yang tidak menyayangi maka tidak akan disayangi. " ( HR. Bukhari dan Muslim ). 

Dalam riwayat lain Rsulullah memerintahkan untuk selalu menyayangi anak dan melarang marah ketika mendidik seseorang. 

Dari Abu Hurairah ia berkata: " Seorang sahabat Ansar suatu waktu berada disisi Rasulullah saw sementara ia membawa anaknya. Ia pun memeluk dan menyayanginya. Maka Rasulullah saw bersabda kepadanya: " Apakah engkau menyayanginya " ? Ia berkata : " Betul ya Rasulullah." Beliau lalubersabda: " Allah lebih menyayanginya dari pada kamu. Dan Ia  sangat sayang pada orang-orang yang penyayang. " ( HR. Al-Baihaqy ) 

Dari riwayat hadis diatas dapat kita simpulkan  bahwa dalam mendidik anak  kita diperintahkan untuk selalu menyayangi mereka dan mendidik dengan penuh kasih sayang.  Dan dalam hadis diatas juga disebutkan bahwa siapapun orang yang ingin disayangi oleh orang lain maka hendaklah selalu menyayangi orang lain. 

Dari Muawiyah bin Hakam as Sulamy ia berkata: " Saya shalat bersama Rasulullah saw, tiba-tiba seseorang bersin maka saya mengatakan : Yarhamukallah ( semoga Allah merahmatimu ). Orang-orang pun memandangi saya. Saya lalu berkata: "Ada apa. Mengapa kalian memandangi saya ?". Mereka pun memukul tangan tangan mereka ke paha. Ketika saya melihat mereka, mereka berupaya mendiamkan saya. Saya diam. Tatkala Rasulullah saw selesai shalat, maka demi dan ibuku. Saya tidak pernah melihat seorang pendidik sebelum dan setelahnya yang paling baim dari beliau. Demi Allah yang tidak membenci, memukul dan menghardik saya. Beliau bersabda: " Sesungguhnya shalat tidak boleh diucapkan perkataan manusia akan tetapi tasbih, takbir, dan bacaan Al-Quran.( HR. Muslim )

B. MENCINTAI SEPENUH HATI

Dari Muawiyah bin Qurrah dari bapaknya ra. Bahwa seorang laki-laki bersama seorang anaknya mendatangi rasulullah saw, lalu bertanya: " Apakah engkau mencintainya?" ia menjawab: "Wahai Rasulullah saya mencintaimu demi Allah swbagaimana saya mencintainya". Lalu orang tersebut menghilang dari Rasull saw. Kemudian beliau bertanya: " apa yang dilakukan ibn fulan? Mereka menjawab: "wahai rasulullah ia telah meninggal dunia". Beliau kemudian bersabda kepada Bapaknya: " Tidakkah engkau senang ketika engkau mendatangi pintu-pintu syurga maka engkau berjumpa denganya ? ( HR. An-Nasai dan Ahmad ) 

Meskipun demikian Rasulullah menginggatkan agar kecintaan kepada anak tidak melebihi cinta kepada Rasulullah saw.

Rasulullah bersabda : " Demi jiwaku yang berada didalam genggamanya. Tidak beriman seorang diantara kalian hingga aku lebih dicintai dari orang tuanya, anak-anaknya dan seluruh manusia ."( HR. Bukhari, Muslim dan An-Nasai  ) 

Datangnya seorang Anak dalam keluarga memang merupakan suatu Anugrah yang sangat luar biasa bagi keluarga,  Takhanya bagi kedua orang tuanya kebahagiaan pun juga akan tercermin dan terasa dari kedua kakek neneknya.  Anak merupakan suatu elemen penting dalam kesempurnaan keluarga. Mencitai anak dengan sepenuh hati merupakan naluri seorang manusia dan wajar akan adanya, akan tetapi  kita selalu diingatkan bahwa kecintaan kita kepada anak dan keluarga jagan sampai melebihi kecintaan kita terhadap Allah dan Rasullnya. 


C. MENDOAKAN KEBAIKAN ATAS ANAK

Allah berfirman dalam surah Al-Furqon ayat. 74. ' Dan orang-orang yang berkata: Ya Allah karuniakanlah kepada kami istri-istri dan anak-anak yang menjadi penyejuk hati dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang beriman. 

Dalam hadis lain Nabi bersabda: " janganlah kalian mendoakan keburukan atas diri kalian, atas anak-anak kalian dan atas harta benda kalian. Janganlah kalian berdoa bertepatan ketia Allah mengabulkan doa sehingga ia mengabulkan doa kalian" ( HR. Muslim )

Dari Abu Hurairah ra.beliau berkata: Rasulullah saw bersabda: " Tiga doa yang tidak lagi ada keraguan akan dikabulkan eh Allah swt yaitu: doa orang yang dizhalimi, doa orang yang melakukan perjalanan dan doa orang tua kepada anaknya" ( HR. Tirmidzi dan Ahmad )

D. MEMBERIKAN KESEMPATAN ANAK UNTUK BERMAIN

Dari Aisyah ra ia berkata:  Saya bermain boneka - boneka di sisi Rasulullah SAW dan saya memiliki sejumlah sahabat yang bermain-main dengan saya, ketika Rasulullah SAW masuk mereka menghindar ke balik tabir, maka Rasulullah mendorong mereka kepadaku agar mereka bermain dengan saya (  HR Bukhari dan Muslim )

Meski demikian waktu waktu bermain juga perlu diperhatikan sehingga tidak memberikan dampak negatif bagi anak salah satunya tidak membiarkan mereka bermain ketika masuk waktu petang.

Al-Ghazali juga memberikan nasihat akan pentingnya permainan bagi seorang anak sebagaimana yang dikutip oleh jamal Abdurrahman:  Seorang anak diperbolehkan untuk melakukan permainan yang ringan-ringan bukan permainan yang berat setelah selesai belajar. Hal tersebut di lakukan untuk memulihkan stamina nya namun dengan catatan tidak sampai membuat letih. Demikian pula setelah sekolah mereka diizinkan untuk bermain untuk menghilangkan kepenatan belajar. Karena melarang anak bermain dan menyibukkannya belajar akan mematikan hatinya, memperlambat kecerdasannya, menyulitkan hidupnya. demikian pula seorang anak dibiasakan untuk berjalan bergerak dan olahraga hingga ia tidak diliputi rasa malas ( Ihya Ulumuddin )

Share:

0 comments:

Post a Comment

Followers

BTemplates.com

Translate