Pixabay.com |
Perencanaan suatu tes yang akan dilaksanakan pada prinsipnya sangatdiperlukan agar hasil yang diharapkan dapat dicapai. Rencana yang teliti dankonseptual akan memberikan jaminan bahwa guru itu akan dapat mengukurpenguasaan belajar yang relevan dengan hasil belajar yang representative.
Dalam penyusunan tes, rencana itu disebut dengan tabel spesifikasi ataukisi-kisi soal ujian akan memberikan bimbingan yang terarah kepada penyusunan tes. Kisi-kisi atau tabel spesifikasi itu akan memberikan bantuan untuk menyiapkan tes sesuai dengan dan mewakili materi yang pernahdiberikan dalam proses belajar mengajar atau kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh mahasiswa dalam bidang tertentu (yang diujikan).
Tabel spesifikasi atau kisi-kisi soal kemudian dikaitkan dengan bentuk item yang akan digunakan. Juga dikaitkan di dalamnya jenjang kemampuanyang ingin diukur. Banyak jumlah soal pada masing-masing ruang lingkupmateri itu bagi mahasiswa serta kegunaannya di dalam masyarakat setelahmereka menyelesaikan studinya nanti.
A. Pengertian Kisi-Kisi
Tabel spesifikasi/kisi-kisi/blue print adalah sebuah tabel analisis yang di dalamnya dimuat rincian materi tes dan tingkah laku berserta proporsi yang dikehendaki oleh tester, dimana pada tiap petak dari tabel tersebut diisi dengan angka-angka yang menunjukkan banyaknya butir soal yang akan dikeluarkan dalam tes hasil belajar bentuk objektif (Sudjiono, 1996: 13). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2013: 200), tabel spesifikasi dapat disebut juga sebagai grid, kisi-kisi atau blue-print. Ujudnya adalah sebuah tabel yang memuat tentang perperincian materi dan tingkah laku beserta imbangan/proporsi yang dikehendaki oleh penilai. Tiap kotak diisi dengan bilangan yang menunjukkan jumlah soal.
Eko Putro Widoyoko (2014:90) menyebutkan bahwa kisi-kisi merupakan tabel matrik yang berisi spesifikasi soal-soal yang akan dibuat. Kisi-kisi merupakan acuan bagi penulis soal sehingga siapapun yang menulis soal akan menghasilkan soal yang isi dan tingkat kesulitannya relatif sama. Jadi dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi adalah tabel atau matriks yang berisi kriteria soal-soal yang akan diujikan.
Kisi-kisi ini kemudian digunakan sebagai design atau rancangan penulisan soal yang harus diikuti oleh penulis soal. Kisi-kisi berisi ruang lingkup dan isi materi yang akan diujikan.Kisi-kisi merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang diujikan. Kisi-kisi bisa diartikan sebagai suatu format atau matriks berisi informasi yang dapat dijadikan petunjuk teknis dalam menulis soal menjadi alat tes atau evaluasi
B. Fungsi Kisi-Kisi
Adapun fungsi kisi-kisi sebagai berikut :
Pedoman atau panduan dalam penulisan soal yang hendak disusun.
Kisi-kisi dapat dijadikan acuan bagi guru dalam penulisan soal sehingga soal tidak menyimpang dari bahan materi yang akan diujikan.
Penulis soal akan menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan tujuan tes
Kisi-kisi memiliki peranan penting bagi guru untuk menghasilkan soal yang sesuai dengan tujuan evaluasi terhadap pembelajaran tertentu.
Penyelarasan perangkat soal
Kisi-kisi membantu guru dalam menyelaraskan tingkat kesulitan soal sehingga akan mempermudah dalam proses evaluasi.
Syarat Kisi-Kisi yang Baik
Menurut Mas’ud Zein dan Darto (2012: 38) penyusunan Kisi-kisi merupakan langkah penting yang harus dilakukan sebelum penulisan soal. Tanpa adanya Indikator dalam kisi-kisi tidak dapat diketahui arah dan tujuan setiap soal. Kisi-kisi yang baik akan memenuhi persyaratan, diantaranya adalah sebagai berikut :
Dapat mewakili isi kurikulum secara tepat
Memiliki sejumlah komponen yang jelas sehingga mudah difahami
C. Komponen Kisi-Kisi
Komponen kisi-kisi terdiri atas komponen identitas dan komponen matriks. Komponen identitas diletakkan di atas komponen matriks.
1. Komponen identitas :
Jenis/jenjang sekolah
Program studi/jurusan
Mata pelajaran
Tahun ajaran
Kurikulum yang berlaku
Alokasi waktu
Jumlah soal
Bentuk soal.
Penyusun
2. Komponen matriks :
Kompetensi dasar
Kompetensi Dasar (KD) adalah kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta didik setelah mempelajari materi pelajaran tertentu. Kompetensi ini diambil dari kurikulum yang berlaku.
Materi
Indikator
Indikator dalam kisi-kisi merupakan pedoman dalam merumuskan soal yang dikehendaki. Kegiatan perumusan indikator soal merupakan bagian dari kegiatan penyusunan kisi-kisi .Untuk merumuskan indikator dengan tepat,guru harus memperhatikan materi yang akan diujikan,indikator pembelajaran,kompetensi dasar, dan standar kompetensi.Indikator yang baik dirumuskan secara singkat dan jelas.Syarat indikator yang baik:
Menggunakan kata kerjaoperasional (perilakukhusus) yang tepat, menggunakan satu kata kerja operasional untuk soal objektif,dan satu atau lebih kata kerja operasional untuk soal uraian/tes perbuatan,dapat dibuat kan soal atau pengecohnya(untuk soal pilihan ganda).
Penulisan indikator yang lengkap mencakup A=audience(pesertadidik), B=behaviour(perilaku yang harus ditampilkan), C=condition(kondisi yang diberikan), danD=degree(tingkatanyangdiharapkan).Ada dua model penulisan indikator .
Model pertama adalah menempatkan kondisinya diawal kalimat.Model pertama ini digunakan untuk soal yang disertai dengan dasar pernyataan(stimulus), misalnya berupa sebuah kalimat, paragraf , gambar, denah, grafik, kasus, atau lainnya.
model yang kedua adalah menempatkan peserta didik dan perilaku yang harus ditampilkan diawal kalimat.Model yang kedua ini digunakan untuk soal yang tidak disertai dengan dasar pertanyaan (stimulus).
(1) Contoh model pertama untuk soal menyimak pada mata pelajaran BahasaIndonesia.
Indikator:Diperdengarkan sebuah pernyataan pendek dengan topik"belajar mandiri",peserta didik dapat menentukan dengan tepat pernyataan yang sama artinya.
Soal : (Soal dibacakan atau diperdengarkan hanya satu kali,kemudian peserta didik memilih dengan tepat satu pernyataan yang sama artinya.Soalnya adalah:"Hari harus masuk kelas puku 07.00.,tetapi dia datang puku 08.00 pagi hari.")
Lembar tes hanya berisi pilihan seperti berikut:
a.Hari masuk kelas tepat waktu pagi ini.
b.Hari masuk kelas terlambat dua jam pagi ini
c.Hari masuk kelas terlambat sianghari ini
d.Hari masuk Kelas terlambat satu jam hari ini
Kunci:d
(2) Contoh model kedua
Indikator:Peserta didik dapat menentukan dengan tepat penulisan tanda baca pada nilai uang.
Soal : Penulisan nilai uang yang benar adalah....
a.Rp125,-
b.RP125,00
c.Rp125
d.Rp125.
Kunci:b
Level kognitif
Mengingat (C1)
Mengemukakan kembali apa yang sudah dipelajari dari guru, buku, sumber lainnya, tanpa melakukan perubahan.
Memahami (C2)
Sudah ada proses pengolahan dari bentuk aslinya tetapi arti kata, istilah, tulisan, grafik, tabel, gambar, foto, tidak berubah.
Menerapkan (C3)
Menggunakan informasi, konsep, prosedur, prinsip, hukum, teori yang sudah dipelajari untuk sesuatu yang baru atau belum dipelajari.
Menganalisis (C4)
Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi yang belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi, menentukan keterhubungan antara satu kelompok atau informasi lainnya, antara fakta dengan konsep, antara argumentasi dengan kesimpulan, benang merah pemikiran antara satu karya dengan karya lainnya.
Mengevaluasi (C5)
Menentukan nilai suatu benda atau informasi berdasarkan suatu kriteria.
Mencipta (C6)
Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan berbeda dari komponen yang digunakan untuk membentuknya.
Soal
Menentukan penyebaran soal
Sebelum menyusun kisi-kisi dan butir soal perlu ditentukan jumlah soal setiap kompetensi dasar dan penyebaran soalnya.
F.Menyusun Kisi-kisi
Kisi-kisi (test blue-print atau table of specification) merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam menulis soal. Kisi-kisi dapat berbentuk format atau matriks seperti contoh berikut ini.
FORMATKISI-KISIPENULISANSOAL
Jenis sekolah : ……………………… Jumlah soal ………………………
Mata pelajaran :……………………… Bentuk soal/tes : ..................
Kurikulum : ……………………… Penyusun : 1.…………………
Alokasi waktu : ……………………… 2.…………………
No.
Standar Kompetensi
KompetensiDasar
Kls/
smt
Materi
Pokok
Indikator soal
Nomor
Soal
Keterangan:
Isi pada kolom2,3.4,dan5 adalah harus sesuai dengan pernyataan yang ada didalam silabus/kurikulum.Penulis kisi-kisi tidak diperkenan kan mengarang sendiri,kecuali pada kolom6.
Langkah-Langkah Menyusun butir soal
Agar soal yang disiapkan oleh setiap guru menghasilkan bahan ulangan/ujian yang sahih dan handal,maka harus dilakukan langkah-langkah berikut,yaitu:
1.Menentukan tujuan teks
2.Menentukan kompetensi yang akan diuji
3.Menentukan materi yang akan diuji
4.menyusun kisi-kisi
5.menulis butir soal
6.memvalidasi butir soal atau menelaah secara kualitatif,
7.merakit soal menjadi perangkat tes,
8.menyusun pedoman penskorannya
9.uji coba butir soal,
10.analisis butir soal secara kuantitatif dari data empirik hasil uji coba,dan
11.memperbaiki soal berdasarkan analisis
Menyusun Butir Soal Tes Tertulis
Penulisan butir soal tes tertulis merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam penyiapan bahan ulangan/ujian. Setiap butir soal yang ditulis harus berdasarkan rumusan indikator soal yang sudah disusun dalam kisi-kisi dan berdasarkan kaidah penulisan soal bentuk obyektif dan kaidah penulisan soal uraian.
Penggunaan bentuk soal yang tepat dalam tes tertulis, sangat tergantung pada perilaku/kompetensi yang akan diukur. Ada kompetensi yang lebih tepat diukur/ ditanyakan dengan menggunakan tes tertulis dengan bentuk soal uraian, ada pula kompetensi yang lebih tepat diukur dengan tes tertulis pilihan ganda maupun uraian memiliki kelebihan dan kelemahan satu sama lain.
.
Penulisan Soal Bentuk Uraian
Menulis soal bentuk uraian diperlukan ketepatan dan kelengkapan dalam merumuskannya. Ketepatan yang dimaksud adalah bahwa materi yang ditanyakan tepat diujikan dengan bentuk uraian,yaitu menuntut peserta didik untuk mengorganisasikan gagasan dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan secara tertulis dengan menggunakan kata-kata nya sendiri.Adapun kelengkapan yang dimaksud adalah kelengkapan perilaku yang diukur yang digunakan untuk menetapkan aspek yang dinilai dalam pedoman penskorannya. Hal yang paling sulit dalam penulisan soal bentuk uraiana dalah menyusun pedoman penskorannya.Penulis soal harus dapat merumuskan setepat-tepatnya pedoman penskorannya karena kelemahan bentuk soal uraian terletak pada tingkat subyektivitas penskorannya..Bentuk uraian non-objektif adalah suatu soal yang menuntut sehimpunan jawaban dengan pengertian/ konsep menurut pendapat masing-masing peserta didik,sehingga penskorannya suka runtuk dilakukan secara objektif. Untuk mengurangi tingkat kesubjektifan dalam pemberian skor ini,maka dalam menentukan perilaku yang diukur dibuat kan skala. Contoh misalnya perilaku yang diukur adalah" kesesuaian isi dengan tuntutan pertanyaan", maka skala yang disusun disesuaikan dengan tingkatan kemampuan peserta didik yang akan diuji.
Untuk tingkat SMA, misalnya dapat disusun seperti berikut.
Kesesuaian isi dengan tuntutan pertanyaan 0-3
Skor
- Sesuai 3
- Cukup/sedang 2
- Tidak sesuai 1
- Kosong 0
Atau sepertiberikut:
Kesesuaian isi dengan tuntutan pertanyaan 0-5Skor
Skor
- Sangat Sesuai 5
- Sesuai 4
- Cukup/sedang 3
- Tidak sesuai 2
- Sangat tidak sesuai 1
- Kosong 0
.
KARTU SOAL
Jenis Sekolah : ……………………............ Penyusun : 1.……………………
Mata Pelajaran :……………………........... 2.……………………
Bahan Kls/Smt :……………………............ 3.……………………
Bentuk Soal :……………………............ Tahun Ajaran : ……………………….
Aspek yang diukur :……………………............
KOMPETENSI DASAR
BUKU SUMBER:
RUMUSAN BUTIR SOAL
MATERI
NO SOAL:
INDIKATOR SOAL
KETERANGAN SOAL
NO
DIGUNAKAN UNTUK
TANGGAL
JUMLAH SISWA
TK
DP
PROPORSI PEMILIH ASPEK
KET.
A
B
C
D
E
OMT
NO
SOAL
KUNCI/KRITERIA JAWABAN
SKOR
Bentuk soal nya terdiri dari: (1) dasar pertanyaan/ stimulus bila ada/ diperlukan, (2) pertanyaan ,dan (3) pedoman penskoran.
Kaidah penulisan soal uraian seperti berikut:
1. Materi
2. Konstruksi
3. Bahasa
Penulisan Soal Bentuk Pilihan ganda
Menulis soal bentuk pilihan ganda sangat diperlukan keterampilan dan ketelitian.Hal yang paling sulit dilakukan dalam menulis soal bentuk pilihan ganda adalah menuliskan pengecohnya.Pengecoh yang baik adalah pengecoh yang tingkat kerumitan atau tingkat kesederhanaan, serta panjang-pendek nya relatif sama dengan kunci jawaban.
Untuk memudah kan pengelolaan, perbaikan, dan perkembangan soal, maka soal ditulis didalam format kartu soal. Setiap satu soal ditulis didalam satu format. Adapun formatnya seperti berikut ini.
KARTU SOAL
Jenis Sekolah : ………………………………. Penyusun : 1.
Mata Pelajaran : ………………………………. 2.
Bahan Kls/Smt : ………………………………. 3.
Bentuk Soal : ……………………………….
Tahun Ajaran : ……………………………….
Aspek yang diukur : ……………………………….
KOMPETENSI DASAR
BUKU SUMBER
RUMUSAN BUTIRSOAL
MATERI
NO SOAL:
KUNCI:
INDIKATOR SOAL
KETERANGAN SOAL
NO
DIGUNAKAN UNTUK
TANGGAL
JUMLAH SISWA
TK
DP
PROPORSI PEMILIH
KET.
A
B
C
D
E
OMT
Kaidah penulisan soal pilihan ganda adalah seperti berikut ini.
1. Materi
a.Soal harus sesuai dengan indikator. Artinya soal harus menanyakan perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi.
b.Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar .Artinya, satu soal hanya mempunyai satu kunci jawaban.
2. Konstruksi
a.Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. Artinya, kemampuan/ materi yang hendak diukur/ ditanyakan harus jelas, tidak menimbulkan pengertian atau penafsiran yang berbeda dari yang dimaksud kan penulis. Setiap butir soal hanya mengandung satu persoalan/gagasan
b.Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja. Artinya apabila terdapat rumusan atau pernyataan yang sebetulnya tidak diperlukan ,maka rumusan atau pernyataan itu dihilangkan saja.
3. Bahasa/budaya
a.Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kaidah bahasa Indonesia dalam penulisan soal diantaranya meliputi: a)pemakaian kalimat:(1) unsur subyek, (2) unsur predikat, (3) anak kalimat; b)pemakaian kata: (1)pilihan kata, (2) penulisan kata, dan (c) pemakaian ejaan: (1) penulisan huruf, (2) penggunaan tanda baca.
b. Bahasa yang digunakan harus komunikatif,sehingga pernyataannya mudah dimengerti warga belajar/ pesertadidik.
c. Pilihan jawaban jangan yang mengulang kata/ frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata/frase pada pokok soal.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kisi-kisi ini kemudian digunakan sebagai design atau rancangan penulisan soal yang harus diikuti oleh penulis soal. Kisi-kisi berisi ruang lingkup dan isi materi yang akan diujikan.Kisi-kisi merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang diujikan. Kisi-kisi bisa diartikan sebagai suatu format atau matriks berisi informasi yang dapat dijadikan petunjuk teknis dalam menulis soal menjadi alat tes atau evaluasi.
Fungsi Kisi-Kisi
Adapun fungsi kisi-kisi sebagai berikut :
1.Pedoman atau panduan dalam penulisan soal yang hendak disusun.
2.Penulis soal akan menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan tujuan tertentu
3.Penyelarasan perangkat soal
Syarat Kisi-Kisi yang Baik
Penyusunan Kisi-kisi merupakan langkah penting yang harus dilakukan sebelum penulisan soal. Tanpa adanya Indikator dalam kisi-kisi tidak dapat diketahui arah dan tujuan setiap soal. Kisi-kisi yang baik akan memenuhi persyaratan, diantaranya adalah sebagai berikut :
Dapat mewakili isi kurikulum secara tepat
Memiliki sejumlah komponen yang jelas sehingga mudah difahami
Komponen Kisi-Kisi
Komponen kisi-kisi terdiri atas komponen identitas dan komponen matriks. Komponen identitas diletakkan di atas komponen matriks.
Komponen identitas :
1.Jenis/jenjang sekolah
2.Program studi/jurusan
3.Mata pelajaran
4.Tahun ajaran
5.Kurikulum yang berlaku
6.Alokasi waktu
7.Jumlah soal
8.Bentuk soal
Langkah-Langkah Menyusun butir soal
Agar soal yang disiapkan oleh setiap guru menghasilkan bahan ulangan/ujian yang sahih dan handal,maka harus dilakukan langkah-langkah berikut,yaitu:
1.Menentukan tujuan teks
2.Menentukan kompetensi yang akan diuji
3.Menentukan materi yang akan diuji
4.menyusun kisi-kisi
5.menulis butir soal
6.memvalidasi butir soal atau menelaah secara kualitatif,
7.merakit soal menjadi perangkat tes,
8.menyusun pedoman penskorannya
9.uji coba butir soal,
10.analisis butir soal secara kuantitatif dari data empirik hasil uji coba,dan
11.memperbaiki soal berdasarkan analisis
B.Saran
Dalam makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari kapasitas materinya yang kurang. Mohon kritik dan saran yang membangun sebagai bahan instropeksi kami dalam penyusunan sebuah makalah.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Darto, M. Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Riau: Daulat Riau.
Sudjiono, A. (1996). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Widoyoko, E. P. (2014). Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
0 comments:
Post a Comment