Pixabay.com |
Kegiatan yang dilakukan dalam lingkungan sekolah pada umumnya adalah proses belajar mengajar. Yang di sana terdapat guru sebagai pengajar dan murid sebagai siswa yang diajar. Pada umumnya suatu proses belajar mengajar (selanjutnya disebut proses pendidikan) dapat diketahui berhasil atau tidaknya dengan suatu cara tertentu. Cara ini biasa disebut sebagai evaluasi belajar, dan pada umumnya berupa ujian yang diberikan kepada para siswa. Namun disamping itu evaluasi belajar juga haruslah dibuat secara baik dan profesional. Dalam hal ini soal ujian yang telah diberikan harus dianalisa sehingga terlihat seberapa baik proses pendidikan tersebut dilaksanakan. Dalam hal ini evaluasi hasil belajarlah yang berperan aktif untuk mengetahui itu semua. Perlu diketahui bahwa evaluasi hasil belajar juga memiliki manfaat yang sangat luas, akan tetapi dalam pembahasan kelompok ini hanya akan menggambarkan beberapa point penting saja.
Sebagai para pengajar haruslah mengetahui apakah prinsip-prinsip dalam evaluasi. Sehingga dapat merumuskan suatu evaluasi yang baik dan dapat dijadikan pijakan untuk proses belajar selanjutnya. Dengan demikian proses belajar akan selalu dinamis dan dapat berkembang menuju lebih baik. Selain prinsip evaluasi sebagai pengajar perlu juga mengetahui alat-alat untuk dijadikan sebagai alat evaluasi. Sehingga terbentuklah suatu kegiatan evaluasi yang baik, yang berguna karena keasliaanya dengan tersiratnya prinsip-prinsip evaluasi tersebut. Dan dengan hasil eavaluasi ini maka dapat dirumuskan langkah-langkah selanjutnya untuk mengambil kebijakan-kebijakan dalam proses pendidikan yang ada. Dengan demikian terlihatlah bahwa evaluasi yang baik dan benar sangatlah mempengaruhi proses pendidikan selanjutnya.
Evaluasi berasal dari kata evaluation dalam bahasa indonesia berarti penilaian. Akar katanya adalah value yang berarti nilai. Dan jika diartikan secara istilah yaitu istilah evaluasi menunjuk kepada atau mengandung pengertian suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. (Sudijono, 2011)
Alat Evaluasi Hasil Belajar
Alat evaluasi hasil belajar adalah serangkaian alat yang digunakan untuk melakukan proses evaluasi hasil belajar. Alat evaluasi yang digunakan meliputi alat ukur beserta kunci jawaban dan pedoman penskorannya. Ada beberapa istilah yang sering digunakan dalam pembahasan tentang evaluasi yaitu pengukuran, penilaian, assessment dan appraisal.
Dalam pengertian umum, alat adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang untuk melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien. Kata “alat” biasa disebut juga dengan istilah “instrument”. Dengan demikian maka alat evaluasi juga dikenal dengan instrument evaluasi. Dalam kegiatan evaluasi, fungsi alat juga untuk memperoleh hasil yang lebih baik sesuai dengan kenyataan yang dievaluasi. (Arikunto, 2010)
Alat evaluasi dikatakan baik apabila mampu mengevaluasi sesuatu yang dievaluasi dengan hasil seperti keadaan yang dievaluasi. Dalam menggunakan alat tersebut evaluator menggunakan cara atau teknik, dan oleh karena itu dikenal dengan teknik evaluasi. Ada dua teknik evaluasi, yaitu teknik nontes dan teknik tes.
Teknik Non Tes
Teknik evaluasi nontes berarti melaksanakan penilaian dengan tidak menggunakan tes. Teknik penilaian ini umumnya untuk menilai kepribadian peserta didik secara menyeluruh meliputi sikap, tingkah laku, sifat, social, ucapan, riwayat hidup dan lain-lain yang berhubungan dengan kegiatan belajar dalam pendidikan baik individual maupun secara kelompok. Suharsimi Arikunto dalam bukunya Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan menyatakan yang tergolong teknik nontes antara lain:
- Skala bertingkat (rating scale)
- Kuesioner (questioner)
- Daftar cocok (check list)
- Wawancara (interview)
- Pengamatan (observation)
- Riwayat hidup
- Teknik Tes
Menurut Drs. Amir Daien Indrakusuma dalam bukunya evaluasi pendidikan Tes adalah ” suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat “. Selanjutnya didalam bukunya teknik-teknik evaluasi Mukhtar Bukhori mengatakan: “ Tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seorang murid dan kelompok murid”.
Dengan terjemahan bahwa Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dapat disimpulkan bahwa tes merupakan suatu alat pengumpul informasi tetapi jika dibandingkan dengan alat-alat yang lain, tes ini bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan.
Teknik Analisis Validitas
Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur. Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak di ukur.
Penggaris dinyatakan valid jika digunakan untuk mengukur panjang, namun tidak valid jika digunakan untuk mengukur berat. Artinya, penggaris memang tepat digunakan untuk mengukur panjang, namun menjadi tidak valid jika penggaris digunakan untuk mengukur berat. Item Instrumen dianggap Valid jika dengan membandingkannya dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka valid.
Ada beberapa jenis validitas, namun yang paling banyak dibahas adalah validitas konstruk. Konstruk atau kerangka konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggabarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian penelitian. Konsep itu kemudian seringkali masih harus diubah menjadi definisi yang operasional, yang menggambarkan bagaimana mengukur suatu gejala. Langkah selanjutnya adalah menyusun pertanyaan-pertanyaan/ pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan definisi itu.
Untuk mencari definisi konsep tersebut dapat ditempuh dengan berbagai cara sebagai berikut:
Mencari definisi konsep yang dikemukakan para ahli. Untuk ini perlu dipelajari buku-buku referensi yang relevan.
Kalau dalam literatur tidak dapat diperoleh definisi konsep-konsep penelitian, maka peneliti harus mendefinisikan sendiri konsep tersebut. Untuk tujuan ini peneliti dapat mendiskusikan dengan ahli-ahli yang kompeten dibidang konsep yang akan diukur.
Menanyakan definisi konsep yang akan diukur kepada calon responden atau orang-orang yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden Misalnya peneliti ingin mengukur konsep “religiusitas”. Dalam mendefinisikan konsep ini peneliti dapat langsung menanyakan kepada beberapa calon responden tetnang ciri-ciri orang yang religius. Berdasar jawaban calon responden, kemudian disusun kerangka suatu konsep. Apabila terdapat konsistensi antra komponen-komponen konstruk yang satu dengan lainnya, maka konstruk itu memiliki validitas.
Teknik Analisis Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengkur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukkan kemantapan/konsistensi hasil pengukuran. Suatu alat pengukur dikatakan mantap atau konsisten, apabila untuk mengukur sesuatu berulang kali, alat pengukur itu menunjukkan hasil yang sama, dalam kondisi yang sama.
Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang mantap atau konsisten. Pada alat pengukur fenomena fisik seperti berat dan panjang suatu benda, kemantapan atau konsistensi hasil pengukuran bukanlah sesuatu yang sulit diperoleh. Tetapi untuk pengukuran fenomena sosial, seperti sikap, pendapat, persepsi, kesadaran beragama, pengukuran yang mantap atau konsisten, agak sulit dicapai.
Berhubung gejala sosial tidak semantap fenomena fisik, maka dalam pengukuran fenomena sosial selalu diperhitungkan unsur kesalahan pengukuran. Dalam penelitian sosial kesalahan pengukuran ini cukup besar. Karena itu untuk mengetahui hasil pengukuran yang sebenarnya, kesalahan pengukuran ini perlu diperhitungkan. Makin kecil kesalahan pengukuran, semakin reliabel alat pengukurnya. Semakin besar kesalahan pengukuran, semakin tidak reliabel alat pengukur tersebut.
Teknik-teknik untuk menentukan reliabilitas ada tiga yaitu:
teknik ulangan
teknik bentuk pararel
teknik belah dua
Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Banyak rumus yang dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas diantaranya adalah rumus Spearman Brown
Ket
R 11 adalah nilai reliabilitas
R b adalah nilai koefisien korelasi
Nilai koefisien reliabilitas yang baik adalah diatas 0,7 (cukup baik), di atas 0,8 (baik).
Pengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika instrument yang digunakan sudah tidak valid dan reliable maka dipastikan hasil penelitiannya pun tidak akan valid dan reliable. Sugiyono (2007: 137) menjelaskan perbedaan antara penelitian yang valid dan reliable dengan instrument yang valid dan reliable sebagai berikut :
Penelitian yang valid artinya bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Artinya, jika objek berwarna merah, sedangkan data yang terkumpul berwarna putih maka hasil penelitian tidak valid. Sedangkan penelitian yang reliable bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Kalau dalam objek kemarin berwarna merah, maka sekarang dan besok tetap berwarna merah. (Sugiyono, 2007)
Kesimpulan
Alat evaluasi hasil belajar adalah serangkaian alat yang digunakan untuk melakukan proses evaluasi hasil belajar. Alat evaluasi yang digunakan meliputi alat ukur beserta kunci jawaban dan pedoman penskorannya. Ada beberapa istilah yang sering digunakan dalam pembahasan tentang evaluasi yaitu pengukuran, penilaian, assessment dan appraisal.
Ada dua teknik evaluasi, yaitu teknik nontes dan teknik tes :
Teknik nontes :
Skala bertingkat (rating scale)
Kuesioner (questioner)
Daftar cocok (check list)
Wawancara (interview)
Pengamatan (observation)
Riwayat hidup
Teknik Tes
Teknik Analisis Validitas
Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur. Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak di ukur.
Teknik Analisis Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengkur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukkan kemantapan/konsistensi hasil pengukuran. Suatu alat pengukur dikatakan mantap atau konsisten, apabila untuk mengukur sesuatu berulang kali, alat pengukur itu menunjukkan hasil yang sama, dalam kondisi yang sama.
Teknik-teknik untuk menentukan reliabilitas ada tiga yaitu:
teknik ulangan
teknik bentuk pararel
teknik belah dua
Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami sajikan dan kami sampaikan. Kami yakin dalam penulisan maupun penyampaiannya masih terdapat kesalahan serta kekurangan, untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan kami selanjutnya. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
SUMBER
Arikunto, S. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudijono, A. (2011). Evaluasi Pedidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
0 comments:
Post a Comment