Kisah Nabi Harun as merupakan kisah yang selalu berkaitan erat dan dikaitkan dengan kisah dari Nabi Musa as. Ini karena ketika Nabi Musa berdakwah, Nabi Harun yang selalu menemaninya. dikutip dari beberapa sumber, nama Nabi Harun adalah Harun bin Imran bin Qahath bin Laway bin Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim khalilu Al Rahman. Nabi Harun lahir sebelum kelahiran Nabi Musa. Nabi Harun hidup sampai 123 tahun antara tahun 1531 – 1408 SM dan wafat di Gunung Nebu (Bukit Nabu') di Yordania. Nabi Harun adalah kakak dari Nabi Musa, keduanya diutus oleh Allah kepada Bani Israil. Namun, tidak ada penjelasan yang jelas mengenai perbedaan usia keduanya. Kisah Nabi Harun dikenal dengan kefasihan bahasa dan pikirannya yang kuat. Inilah mengapa Allah mengutusnya bersama Nabi Musa agar bisa membantu saudaranya menyampaikan pesannya kepada Fir'aun yang dikenal sangat angkuh dan sombong.
Diketahui bahwa firaun memerintah Mesir untuk waktu yang lama dan memerintah dengan tidak adil dan kejam. Rakyat Firaun terdiri dari orang Mesir yang merupakan penduduk asli dan Bani Isra'il yang merupakan pendatang. Firaun memperlakukan bani Israel berbeda dengan bangsanya sendiri. Bangsa Israel diperlakukan semena-mena. Selain dikenal zalim dan kejam, Firaun menyatakan dirinya sebagai Tuhan yang harus disembah dan dipuja. Oleh karena itu, Allah SWT mengutus Nabi Musa untuk menemui Fir'aun dan mengajaknya kepada ajaran yang benar. “Nabi Harun adalah saudara Nabi Musa yang diutus Allah sebagai rasul untuk menemani dakwah Nabi Musa.
KISAH NABI HARUN SEWAKTU KECIL
Kisah Nabi Harun dimulai ketika ia lahir pada saat tidak ada perintah dari Firaun untuk membunuh setiap anak laki-laki yang lahir. Ini berbeda dengan Nabi Musa yang lahir saat fatwa keji ini dikeluarkan oleh Fir'aun. Meski bersaudara, Nabi Harun dan Nabi Musa memiliki didikan yang berbeda.
Nabi Harun bersama keluarga kandungnya, sedangkan Nabi Musa diangkat anak oleh Aisyah, istri Firaun. Saat itu Nabi Musa diperintahkan untuk berdakwah kepada Bani Israil yang berada di bawah pimpinan Firaun. Karena lidahnya yang kaku sehingga tidak bisa berbicara dengan lancar, Nabi Musa meminta kepada Allah swt untuk memberinya seorang pendamping dari keluarganya sendiri.
Dalam Alqur’an, Kisah Nabi Harun diangkat menjadi Nabi diceritakan usai Nabi Musa memohonkan kepada Allah swt untuk menjadikan saudaranya Harun sebagai pendamping untuk membantu nabi musa dalam berdakwah kepada Firaun dan Bani Israil. Seperti yang tertuang dalam surat Taha ayat 24-34.
“Dia (Musa) berkata, “ Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku, dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu) Harun, saudaraku, teguhkanlah dengan dia kekuatanku, dan jadikanlah dia sekutu dalam urusanku, supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau, dan banyak mengingat Engkau” (QS Taha: 25-34).
Karena yang dia hadapi saat itu adalah raja Firaun yang dikenal sebagai raja sewenang-wenang dan sangat kejam nabi musa memanjatkan doa diatas untuk memudahkan jalanya dalam berdakwah.
Pasukan Firaun sangat banyak dan dia adalah sosok yang paling diktator dan Merasa paling tinggi. Firaun tidak mengakui keberadaan Tuhan ia mengukuhkan dirinya sebagai Tuhan dan mendeklarasikan kepada seluruh kaumnya sebagai tuhan. Inilah awal cerita Nabi Harun tentang hubungannya dengan Nabi Musa dan mengapa beliau bisa menjadi juru bicara Nabi Musa as.
KISAH NABI HARUN AS YANG MENJADI JURU BICARA NABI MUSA AS
Semasa hidupnya Nabi Harun dikenal sebagai juru bicara Nabi Musa. Dia membantu Nabi Musa dalam berdakwah karena lidahnya kaku. Keduanya saling mendukung dan melengkapi satu sama lain dalam mengajarkan nilai-nilai ketauhidan kepada kaum Bani Israil.
Dikisahkan Nabi Harun pernah bersitegang dan salah paham dengan Nabi Musa. Hal itu terjadi ketika Nabi Musa pergi untuk menerima wahyu dari Allah di bukit Tursina. Saat itu nabi musa meminta nabi Harun untuk sementara waktu memimpin umatnya selama masa menerima wahyu dari allah. dalam Surat Al-A'raaf ayat 142 Allah swt berfirman:
“Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan ia berkata ( Musa ) kepada saudaranya yaitu Harun: "Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan". (Al-A'raf: 142).
Ketika Nabi Musa pergi, ternyata salah seorang pengikutnya menoleh dan menantang Bani Israil untuk membuat patung anak lembu yang terbuat emas dan menjadikannya sebagai sesembahan. Nabi Harun memperingatkan umatnya. Nabi Harun berkata, “Umatku, ini hanyalah ujian bagi kalian. Tuhanmu Maha Penyayang, ikutilah aku dan taatilah perintahku.” (QS Thaha: 90)
Namun, bani Israel dengan tegas tidak mau mendengarkan perkataan nabi Harun. Mereka bersikeras menyembah patung itu sampai Nabi Musa kembali dari menerima wahyu. Bahkan, Nabi Harun diancam akan dibunuh jika terus melarang Bani Israil. Nabi Musa yang berada di Gunung Tur diberitahu oleh Allah SWT tentang kekacauan umatnya. Nabi Musa segera kembali dari Gunung Tur. Nabi Harun yang tidak bersalah menjadi sasaran murka Nabi Musa. Saya sangat marah sehingga Nabi Musa menarik janggut Nabi Harun dan bertanya mengapa kaumnya kembali menyembah berhala.
Harun berkata kepada Musa, “wahai Anak ibuku. Orang-orang memukuli saya dan hampir membunuh saya. Jangan beri musuhku alasan untuk menertawakanku. Jangan gabungkan aku dengan orang-orang berdosa.”
Ketika Nabi Musa mendengar pernyataan saudaranya itu, dia meminta ampun kepada Allah SWT atas kesalahan yang telah mereka lakukan.
Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkan kami ke dalam rahmat-Mu. Engkau adalah Yang Maha Penyayang di antara para penyayang. (QS Al-A'raf: 150-151)
Setelah menemani nabi musa berdakwah memperjangkan tauhid Nabi Harun wafat pada usia 122 tahun.
SIKAP NABI HARUN AS YANG BISA KITA TELADANI
- Pemberani: Nabi Harun adalah seorang pemberani tentang kebenaran dan begitu pula saudaranya Musa Alaihi Salam hal ini dapat kita lihat saat nabi harun berani menasihat dan menegur kaum bani israil yang menyembah patung lembu dari emas yang di buat oleh samiri ketika ditinggalkan Nabi Musa di bukit tursinai selama 40 hari
- Memiliki kefasihan dalam berbicara: Nabi Harun memiliki bakat untuk menyampaikan sesuatu dengan mudah dan jelas ( gampang dimengerti ) karena bakatnya inilah nabi musa memohon kepada Allah swt untuk menjadikan Nabi Harun sebagai juru bicara Nabi Musa as.
- Teguh dalam keimanan: Nabi Harun adalah seorang yang beriman dan berpegang pada Syariah yang diturunkan kepada Nabi Musa Alaihi saw.
Nah itulah sepenggal kisah dari nabi harun AS semoga kita dapat meneladani semangat dakwah dari nabi harun AS dari kisah hidup beliau
0 comments:
Post a Comment