Pixabay.com |
Lingkungan yang sehat adalah segala sesuatu di sekitar yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Lingkungan yang sehat akan memberikan pengaruh yang baik bagi kehidupan manusia. Sebaliknya, lingkungan yang buruk juga akan berdampak buruk bagi kehidupan manusia, selain itu lingkungan yang tidak sehat juga dapat menyebabkan manusia tidak dapat hidup dengan nyaman.
CIRI-CIRI LINGKUNGAN YANG SEHAT
Lingkungan dikatakan sehat ababila memiliki beberapa komponen dan ciri-ciri tertentu didalamnya lantas Bagaimana ciri-ciri lingkungan itu dikatakan sehat? Berikut ciri-ciri lingkungan sehat.
1. KUALITAS UDARA BERSIH, SEGAR DAN SEJUK
Dalam buku Pendidikan Lingkungan (2021), R. Sihadi Darmo Wihardjo dan Henita Rahmayanti menuliskan ciri-ciri lingkungan yang sehat dengan adanya kualitas udara yang bersih, segar, sejuk. dan juga tidak berbau.
2. BANYAK TANAMAN HIJAU
Untuk disebut lingkungan yang sehat, lingkungan harus ditumbuhi tanaman hijau. Sehingga udara disekitar kawasan tetap terjaga kebersihannya.
3. ADANYA TEMPAT PENGUMPULAN SAMPAH YANG TERSEDIA
Lingkungan yang sehat juga ditandai dengan adanya tempat pembuangan sampah, baik organik maupun anorganik. Ketersediaan tempat sampah di lingkungan dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan dan mencegah beragam penyakit.
Tempat pembuangan sampah memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan lingkungan. Sumber pixabay.com |
4. ADANYA PENGELOLAAN LIMBAH BAIK ORGANIK ATAU ANORGANIK
Tidak hanya tersedianya TPA sebagai tempat pembuangan sampah akhir, tetapi tersedianya tempat pengelolaan limbah harus ada baik adanya pengelolaan sampah organik dan anorganik. Jika tidak adanya tempat pengelolaan limbah, sampah akan menumpuk dan akhirnya akan menimbulkan pencemaran lingkungan dan masalah kesehatan.
5. SALURAN AIR LANCAR DAN TIDAK BERBAU
Tanda lain dari lingkungan yang sehat adalah adanya saluran air yang lancar dan tidak berbau. Saluran air yang lancar memungkinkan masyarakat untuk melakukan kegiatan MCK (mandi, cuci, dan kakus) dengan baik. Sehingga kesehatan lingkungan dan keharmonisan penduduk tetap terjaga.
TUJUAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Berdasarkan Pasal 22 (2) UU 23/1992, tujuan penyelenggaraan kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut:
1. Tempat umum: hotel, terminal, pasar, toko dan usaha sejenis
2. Lingkungan tempat tinggal: bangunan tempat tinggal, losmen dan sejenisnya
3. Lingkungan kerja: perkantoran, kawasan industri/sejenisnya
4. Angkutan umum: kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk umum
5. Lingkungan lain: misalnya yang bersifat khusus, seperti lingkungan yang dalam keadaan darurat, bencana dengan perpindahan penduduk secara besar-besaran, reaktor/lokasi yang bersifat khusus.
DAMPAK DARI LINGKUNGAN YANG TIDAK SEHAT.
Lingkungan yang kotor atu lingkungan yang kurang sehat juga dapat memberikan dampak negatif Baik berdampak pada kesehatan lingkungan maupun berdampak langsung bagi kesehatan masyarakat yang tinggal di dalamnya. Berikut ini adalah dampak dari lingkungan yang tidak sehat.
1. BAU YANG MENGGANGGU AKTIVITAS SEHARI-HARI
Selain penampilannya yang tidak sedap dipandang, sampah juga mengeluarkan bau yang tidak sedap. Bagi orang yang sensitif terhadap bau tak sedap, mencium aroma sampah dapat mengakibatkan mual dan menyebabkan sakit kepala parah. Selain itu dampak dari aroma sampah yang menyengat dapat menyebabkan gangguan pernafasan.
2. KULITAS UDARA YANG BURUK DAN KOTOR
Udara kotor merupakan salah satu ciri lingkungan yang tidak sehat. Salah satu penyebab udara kotor adalah berkurangnya pohon di sekitar kawasan. Jika kita mundur beberapa dekade ke belakang, kita akan melihat banyak tanah dengan pepohonan rindang yang tumbuh di atasnya. Hal ini sangat berbeda dengan keadaan saat ini dimana pohon sudah jarang ditemui.
Padahal pohon memiliki fungsi sebagai alat pertukaran udara, dimana pohon merupakan penghasil oksigen yang sangat dibutuhkan manusia. Dengan pepohonan yang lebat tersebut, kita memiliki suplai oksigen yang besar dan suhu udara yang sejuk.
Kegiatan industri menyebabkan pencemaran udara. Pixabay.com |
3. ANCAMAN BANJIR
Pengelolaan lingkungan yang sehat di daerah rawan banjir sangat diperlukan. Banjir saat musim hujan menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat yang tinggal di dataran rendah. Terutama di tempat-tempat yang tidak memiliki saluran air yang baik. Salah satu faktor penyebab saluran air tidak lancar adalah tersumbatnya benda asing seperti sampah.
Sampah yang dibuang sembarangan saat hujan akan mengikuti aliran air. Sehingga ketika air melewati parit berdiameter kecil, maka puing-puing yang mengikuti air akan terhalang oleh lubang berdiameter kecil tersebut. Akibatnya, akan banyak sampah yang menyumbat dan menutupi lubang selokan. Jika penyumbatan tidak langsung ditangani akan menyebabkan air tidak mengalir dengan baik sehingga menyebabkan banjir.
4. MENJADI SUMBER PENYAKIT DBD
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh paparan lingkungan yang tidak sehat melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang telah terinfeksi virus dengue. Infeksi virus menyebabkan beberapa gejala, seperti demam, ruam, nyeri otot dan persendian, serta sakit kepala parah. Penyakit ini dapat mengakibatkan kematian jika tidak ditangani dengan baik. Nyamuk DBD sangat menyukai tempat-tempat yang terdapat air sebagai tempat berkembang biak nyamuk, seperti bak mandi, kayu berlubang, pot bunga, tempat sampah, dan benda cekung yang dapat diisi air. Sampah yang berserakan merupakan tanda lingkungan yang tidak sehat dan merupakan tempat berkembang biak yang sempurna bagi nyamuk. Pasalnya, sampah bisa tergenang air sehingga sangat nyaman bagi nyamuk untuk hidup di tempat ini.
Sampah yang tidak dibersihkan atau dibuang pada tempatnya dapat menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti. Hal ini dapat mengakibatkan risiko penularan DBD menjadi lebih besar.
0 comments:
Post a Comment