( photo/dok.shamwari/Ryan plakonouris ) |
Islam merupakan agama yang selalu memperhatiakan urusan umatnya mulai dari hal yang sederhana sampai hal yang kopleks pembahasanya . Islam selalu mengajarkan kepada umatnya prihal perkara yang baik dan buruk, memperkenalkan perkara halal dan haram, dan menjelaskan perkara yang bersih dan kotor. Selain itu agama islam juga menghimbau umatnya untuk selalu menjaga kebersihan, baik kebersihan, badan, pakaian, dan tempat.
A. PENGERTIAN NAJIS
Najis merupakan kotoran yang menjadi penghalang dalam ibadah, najis secara Bahasa bermakna perkara yang kotor atau perkara yang menjijikkan. Sedangkan menurut arti syara najis merupakan benda yang dianggap menjijikkan yang mencegah keabsahan sholat jika terbawa. As-Syafi’iyah mendefinisikn najis sebagai sesuatu yang dianggap kotor dan mencegah syahnya sholat. Sedangkan menurut Imam Maliki najis adalah sifat hukum suatu benda yang mengahruskan seseorang tercegah dari melakukan sholat bila terdapat didalamnya.
Najis berbeda dengan hadas. Najis merupakan suatu kotoran yang tampak yang bisa dilihat berdasarkan bau warna dan rasa, sedangkan hadas tidak berbentuk benda. hadas merupakan keadaan yang menyebabkan seseorang berstatus hukum tidak suci.
B. PEMBAGIAN NAJIS
1. Najis Hukmiyah
Najis hukmiyah adalah najis yang tidak berbentuk ( jirim ) najis ini tidak ada rasa bau dan warna contoh najis hukmiyah adalah air kencing yang telah lama mengering sehingga tidak meninggalkan bekas warna, bau dan rasa. Cara mensucikan najis ini cukup mengalirkan air secara merata kebagian yang terkena najis kemudian mengelapnya sampai bersih dan kering.
2. Najis Ainiyah
Najis ainiyyah adalah najis yang terdapat ( memiliki ) salah satu dari bentuk ( jirim) baik rasa, bau dan warna. Najis ainiyyah ini dibagi menjadi tiga macam:
a) Najis Mukhaffafa
Najis mukhaffafa merupakn najis dengan tingkatan yang rendah ( paling ringan ) contoh dari najis ini berupa air kencingnya bayi laki-laki yang belum genap berusia 2 tahun dan belum pernah makan dan minum selain air susu ibu (ASI).
Adapun cara mensucikan najis ini adalah menghilangkan jirim ( bentuk najis ) dari air kencing anak, kemudian memercikkan air diatas benda yang terkena najis sampai merata. Meskipun memercikkanya tidak samapai mengalir airnya.( catatan : dalam menghilangkan najis ini harus juga menghilangkan sifat-sifat najis baik warna, bau dan rasa. Baik dihilangkan sebelum memercikkan air atau saat memercikkan air ).
b) Najis Mutawassitah
Najis mutawasita merupan najis dengan tingkatan sedang artinya najis yang tidak termasuk dalam kategori najis mukhaffafa ( najis ringan ) dan najis mugholadhoh ( najis berat ) contoh dari najis ini seperti kotoran manusia, hewan. Berbagai jenis darah dan nanah juga masuk dalam kategori najis mutawasittah.
Adapun cara menghilangkan najis ini adalah menghilangkan jirim serta sifat-sifat najis terlebih dahulu seperti warna, bau dan rasa. Setelah jirim dan sifat-sifatnya hilang baru kemudian di basuh dengan air.
c) Najis Mughaladhah
Najis mugholadah merupakan najis yang masuk dalam tingkatan paling berat daripada najis yang lain. Najis ini memeliki cara khusus dalam hal penyucianya. Contoh najis yang masuk kedalam najis mughaladah adalah najis anjing dan babi, atau keturunan dari keduanya walaupun lahir dari hasil kawin silang dengan jenis hewan lainya.
channa-pet.com |
Adapun cara mensucikan najis ini dengan membasuh dan menyiram anggota yang terkena najis sebanyak tujuh kali, salah satu dari ketujuhnya dicampur dengan debu yang suci dan mensucikan. Untuk cara membasuhnya harus merata keseluruh anggota atau benda yang terkena najis baik bagian luar dan dalam. Basuhan atau siraman mulai dihitung satu apabila sudah menghilangkan bagian jirimnya walaupun membutuhkan basuhan berulang-ulang. Dan untuk basuhan dan siraman yang dicampur dengan debu tidak harus diletakkan pada basuhan tertentu, akan tetapi lebih utama jika basuhan atau siraman yang di campur dengan debu diletakkan pada basuhan yang pertama.
: PEMBAGIAN NAJIS
: MACAM-MACAM AIR UNTUKBERSUCI
: TAYAMUM DANKETENTUANYA
: ISTINJAK DAN TATACARA BERSUCI
: PENGERTIAN MANDI DAN HAL-HAL YANG MENYEBABKAN MANDI
0 comments:
Post a Comment