pixabay.com |
Guru adalah salah satu komponen penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Menurut Pasal 4 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, guru bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Aktivitas belajar setiap Siswa tidak selalu berlangsung secara wajar dan normal. Hal ini biasanya terjadi pada anak atau remaja yang sedang menempuh pendidikan formal. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar anak usia sekolah dasar (SD). Menurut Nini Subini (2012: 85), ada banyak hal yang mempengaruhi minat belajar, seperti kecerdasan, bakat, minat, kematangan, motivasi, kelelahan, sikap, perhatian, guru, orang tua, teman, dan lingkungan. Jika faktor-faktor tersebut tidak memberikan pengaruh yang positif, anak-anak mungkin akan menolak atau bahkan menentang belajar. Perilaku seperti menolak atau tidak mau belajar biasanya disebut sebagai malas belajar. Anak malas belajar sudah menjadi keluhan umum bagi orang tua dan guru. Kasus yang terjadi anak lebih banyak menghabiskan waktu didepan layar televisi, komputer maupun handphone (HP), sehingga mengabaikan waktu belajarnya. Anak usia sekolah tentunya perlu untuk belajar, baik belajar disekolah maupun dirumah.
Berikut beberapa factor yang mempengaruhi siswa malas belajar
1. Tidak adanya motivasi belajar
Tidak adanya motifasi belajar pada diri siswa bisa disebabkan karena siswa
belum mengertahui manfaat dari belajar atau belum ada sesuatu yang ingin dicapainya. Penanaman cita-cita pada anak sejak dini memang sangat penting terutama untuk memotifasi anak untuk selalu semangat belaja guna mencapai cita-cita dalam hidupnya.
2. Sikap orang tua yang sibuk dengan pekerjaanya.
Kesibukan orang tua dalam bekerja mempengaruhi siswa dalam hal belajar. Kurangnya rasa perhatian orang tua kepada anak dapat mmpengarui anak dalam hal belajar. Mahmud Mahdi al-Istambuli (dalam Musbikin, 2009: 20)
menyatakan bahwa hal penting yang menjadi penyebab anak malas belajar yaitu karena tidak adanya dukungan orang tua terhadap pendidikan
anak-anaknya.
3. Sikap teman bermain
Penting bagi orang tua untuk selalu memperhatiakan teman bermain anak. Teman bermain anak mempengaruhi hamper 60 persen penanaman karakter anak. Ketika anak salah memilih teman bermain yang malas maka anak akan cenderung meniru sifat malasnya. Oleh karena itu ketanggapan orang tua dalam memantau teman bermainya perlu untuk diperhatikan.
4. Suasana belajar.
Suasana belajar yang ramai membuat anak cenderung malas belajar. Menurut Imam Musbikin 2009: 170) Rumah yang nyaman dan tenang merupakan faktor pendorong anak untuk belajar. Rumah yang selalu penuh dengan kegaduhan, keadaan rumah yang berantakan, ataupun kondisi udara yang pengap dapat mengurangi konsentrasi dan gairah anak untuk belajar.
Itulah beberapa factor yang mempengaruhi anak malas belajar.
Memang benar faktor teman menjadi faktor.yang sangat berpengaruh dalam diri anak
ReplyDeletemakasih informasinya
ReplyDeleteSama2 🥰
ReplyDelete