Pixabay.com |
A. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Sebelum membicarakan pengertian pendidikan agama Islam maka pelu kiranya diketahui pengertian pendidikan secara secara umum sebagai titik tolak memberikan pengertian pendidikan agama Islam tersebut.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pendidikan adalah proses pengubahan sikap atau tatalaku seseorang atau sekelompokm orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan proses, perbuatan, cara mendidik”.
Sedangkan makna pendidikan menurut para ahli adalah sebagai berikut:
- Ahmad Marimba menyatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
- Ki Hajar Dewantara, sebagaimana yang telah dikutip oleh Suwarno. Pendidikan yaitu tuntutan didalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
- Langeveld, sebagaimana yang telah dikutip oleh Binti Maunah. Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada kedewasaan anak itu, atau lebih tepat dapat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa(atau yang diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku, putaran hidup sehari-hari dan sebagainya) dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa.
- Dalam Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bab I tentang Ketentuan Umum pasal 1 ayat (1) yang berbunyi, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha membimbing secara sadar, terencana dan sistematis dalam mengembangkan potensi dirinya yang meliputi kecerdasan, kepribadian, berakhlak mulia, pengendalian diri, taat, patuh yang diwujudkan untuk dirinya masyarakat, bangsa dan Negara. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah sebagai lembaga pendidikan formal bermuatan beban yang cukup berat dalam melaksanakan misi pndidikan. Lebih-lebih bila dikaitkan dengan pesatnya perubahan zaman dewasa ini yang sangat berpengaruh terhadap anak didik dalam berfikir, bersikap dan berperilaku, khususnya terhadap mereka yang masih dalam tahap perkembangan transisi yang masih mencari identitas diri.
Bagi umat Islam, agama merupakan dasar utama dalam mendidik anak-anaknya melaui sarana-sarana pendidikan. Karena dengan menanamkan nilai-nilai agama akan sangat membantu terbentuknya sikap dan kepribadian anak kelak pada masa dewasa. Dengan demikian pendidikan agama Islam dapat diartikan sebagai usaha yang diarahkan pada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan agama Islam yang memikirkan, memutuskan, dan berbuat berdasarka nilai-nilai Islam serta bertanggungjawab sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Sedangkan makna pendidikan Islam menurut para ahli adalah:
1. Menurut Ahmad Marimba
“Pendidikan agama Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hikum-hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut aturan-aturan Islam. Pendidikan agama Islam adalah Usaha bimbingan yang ditujukan untuk mencapai keseimbangan jasmani dan rohani menurut ajaran Islam, untuk mengarahkan dan mengubah tingkah laku individu untuk mencapai pertumbuhan kepribadian yang sesuai dengan ajaran Islam dalam proses kependidikan melalui latihan. Latihan kecerdasan, kejiwaan, keyakinan, kemauan dan persamaan dalam seluruh aspek kehidupan manusia.
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditangkap bahwasanya pendidikan agama Islam adalah sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan bimbingan pengajaran atau latihan yang dilakukan secara bersama-sama secara sadar akan tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan ajaran Islam.
Seorang manusia tanpa melalui proses kependidikan dapat menjadi makhluk yang serba diliputi oleh dorongan-dorongan nafsu jahat ingkar dan kafir terhadap Tuhannya. Hanya melalui hamba Tuhan yang mampu mentaati ajaran agama dengan menyerahkan diri secara total sesuai dengan ucapan sholat. sesungguhnya solatku, ibadahku, hidup dan matiku semata-mata karena Allah pendidik semesta alam.
Pembentukan kepribadian dimulai dari penanaman sistem nilai pada diri anak. Dengan demikian, pembentukan kepribadian keagamaan perlu dimulai dari penanaman sistem nilai yang bersumber dari ajaran agama. Sistem nilai sebagai relitas yang abstrak yang dirasakan dalam diri sebagai pendorong atau prinsip-prinsip yang menjadi pedoman hidup. Dalam realitasnya, nilai terlihat dalam pola bertingkah laku, pola fikir, dan sikap-sikap seorang pribadi atau kelompok. Dengan demikian, pembentukan kepribadian keagamaan harus dimulai dari pembentukan sistem nilai yang bersumber dari nilai-nilai ajaran agama dalam diri anak.
Konsep atau teori kepribadian Islam harus segera tampil untuk menjadi acuan normatif bagi umat Islam. Perilaku umat Islam tidak sepatutnya dinilai dengan kacamata teori kepribadian barat yang sekilas, karena keduanya memiliki frame yang berbeda dalam melihat realita. Perilaku yang sesuai dengan perintah agama seharusnya dinilai baik, dan apa yang dilarang oleh agama seharusnya dinilai buruk. Agama memang menghormati tradisi (perilaku yang ma’ruf), tetapi lebih mengutamakan tuntunan agama yang baik (khayir).
Oleh sebab itu kepribadian seseorang tidak bisa dilihat sebelah mata, karena kepribadian itu merupakan perilaku yang mencerminkan aktualisasi diri atau realisasi diri dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan norma yang berlaku. Bahwa dari hemat penulis sebagai orang tua harus bisa menanamkan tingkah laku yang baik dan memberikan contoh perbuatan yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Dengan demikian pendidikan agama merupakan bagian pendidikan yang amat penting yang berperan dengan aspek, sikap, dan nilai antara lain keimanan, akhlak dan keagamaan.
B. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan adalah suatu yang diharapkan tercapai setelah suatu usaha atau kegiatan selesai. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan stetis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang berkenaan dengan aspek kehidupan.
Adapun tujuan pendidikan agama Islam menurut beberapa tokoh adalah sebagai berikut:
- Menurut Zakiyah Darajat Tujuan pendidikan agama Islam secara keseluruhan adalah kepribadian seseorang yang membuatnya menjadi insan kamil dengan pola taqwa. Insan kamil artinya manusia untuk rokhani dan jasmani, dapat hidup dan berkembang secara wajar dan normal karena taqwanya kepada Allah SWT.
- Menurut Imam Ghazali. Al-ghazali, sebagaimana yang dikutip oleh Fatiyah Hasan Sulaiman menjelaskan bahwa tujuan pendidikan Islam dapat diklasifikasikan kepada:Membentuk insan purna yang pada akhirnya dapat mendekatkan diri pada Allah SWT. Membentuk insan sempurna untuk memperoleh kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Dari kedua tujuan di atas dapat dipahami bahwa tujuan pendidikan Islam fersi Imam Ghozali tidak hanya bersifat ukhrowi saja, tetapi juga bersifat duniawi.
- Menurut Ahmad D. Marimba yang dikutip oleh Hamdani Ihsan, dan Fuad Ihsan.
Beliau mengemukakan bahwa ada 2 macam tujuan yaitu tujuan sementara dan tujuan akhir.
- Tujuan Sementara Tujuan sementara adalah sasaran sementara yang harus dicapai oleh umat Islam yang melaksanakan pendidikan Islam, yaitu tercapainya berbagai kemampuan seperi kecakapan jasmaniah, pengetahuan membaca, menulis, pengetahuan ilmu, ilmu kemasyarakatan, kesusilaan, keagamaan, kedewasaan, jasmani dan rokhani.
- Tujuan Akhir Adapun tujuan akhir pendidikan agama Islam yaitu terwujudnya kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang seluruh aspek-aspeknya merealisasikan atau mencerminkan ajaran Islam.
Dalam hal ini aspek-aspek kepribadian dikelompokkan kedalam tiga hal yaitu:
- Aspek-aspek kejasmanian: meliputi tingkah laku luar yang mudah nampak dari luar, misalnya: cra-cara berbuat, cara-cara berbicara.
- Aspek-aspek kejiwaan: meliputi aspek-aspek yang tidak segera dapat dilihat dari luar, misalnya: cara berfikir, sikap dan minat.
- Aspek aspek kerohanian yang luhur: meliputi aspek kejiwaan yang lebih abstrak, yaitu filsafat hidup dan kepercayaan.
Dari beberapa definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari pendidikan Islam adalah membentuk manusia muslim yamg beriman dan bertaqwa kepada Allah serta berakhlak mulia dalah kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa dan bernegara sehingga menjadi manusia kamil ynag mendapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
C. Fungsi dan Tugas Pendidikan Islam
Dengan tujuan dan arah pendidikan agama yang telah dikemukakan di atas dapat dihayati apa fungsi dan peranan pendidikan agama Islam itu. Oleh kerenanya dapat disimpulkan bahwa fungsi pendidikan Islam adalah:
Apabila dilihat secara operasional, maka fungsi pendidikan agama Islam dapat dilihat dari dua bentuk, yaitu:
Alat untuk memelihara, memperluas dan menghubungkan tingkat-tingkat kebudayaan nilai-nilai tradisi dan sosial, serta ide-ide masyarakat dan nasional.
Alat untuk mengadakan perubahan, inovasi dan perkembangan. Pada garis besarnya upaya ini dilakukan melalui potensi ilmu pengetahian dan skill yang dimiliki, serta melatih tenaga-tenaga manusia (peserta didik) yang produktif dalam menemukan pertimbangan perubahan sosial dan ekonomi yang demikian dinamis.
Adapun fungsi pendidikan agama Islam adalah meningkatkan kualitas hidup manusia pada umumnya serta mengembangkan peradaban demi terciptanya kesejahteraan hidup manusia tidak hanya di dunia tetapi juga pada kehidupan setelah mati.
Jadi fungsi pendidikan agama Islam adalah Mewariskan berbagai nilai budaya dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
Pengembangan potensi-potensi pembawaan atau potensi fitroh yang ada pada individu-individu supaya dapat dipergunakan olehnya sendiri dan seterusnya oleh masyarakat, untuk menghadapi tantangan-tantangan lingkungan pada zaman yang selalu berubah.
Dengan demikian jelaslah bahwa secara umum tugas-tugas pendidikan agama Islam adalah membimbing dan mengarahkan pertumbihan dan perkembangan peserta didik dari tahap ke tahap sampai mencapai titik kemampuan optimalnya. Sementara fungsinya menyediakan fasilitas, yang dapat memungkinkan tugas pendidikan dapat berjalan dengan lancar.
Pendidikan Islam juga bertugas untuk menemukan dan mengembangkan kemampuan dasar yang dimiliki peserta didik, sehingga dapat diaktualisasikan dalam kehidupannya.
Untuk menjalin terlaksananya tugas pendidikan Islam secara baik hendaknya terlebih dahulu dipersiapkan situasi dan kondisi pendidikan yang bernuansa elastis, dinamis, kondusif, yang memungkinkan dituntut untuk dapat menjalankan funsinya baik secara struktural atau insitusional. Dengan kata lain persiapan sebagai seorang pendidik (guru) sebelum memberikan materi pendidikan di kelas, penguasaan materi perlu diperhatikan, sehingga dengan penguasaan materi anak didik akan mudah memahami materi yang disampaikan, sekaligus mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
0 comments:
Post a Comment